Khabib mampu merobohkan Justin Gaethje pada ronde kedua. Kemudian mengunci Justin sampai tidak bisa bergerak. Wasit pun mengakhiri pertandingan.
Setelah melumpuhkan Justin, Khabib berlari dan bersujud di atas ring. Tidak bisa menahan tangis.
Momen ini menjadi sangat emosional, ketika Justin yang bangkit mendekati Khabib berusaha memberikan dukungan.
Khabib diduga tidak kuasa menahan tangis, karena masih mengingat sosok ayah yang juga pelatihnya, Abdulmanap.
Baca Juga:Awalnya Ngejek, Kini McGregor Puji Penampilan Terakhir Khabib Nurmagomedov
Kemenangan melawan Justin adalah momen Khabib tidak didampingi ayahnya. Karena meninggal dengan komplikasi penyakit bulan Juli 2020.
Sebelumnya, Presiden UFC, Dana White menilai Khabib Nurmagomedov semakin dekat untuk menjadi petarung berpredikat 'GOAT' (Greatest of All Time) alias petarung MMA terbaik sepanjang masa.
Jika mampu mengalahkan petarung Amerika Serikat, Justin Gaethje dalam duel akhir pekan ini.
Khabib mempertahankan sabuk juaranya setelah melawan Gaethje dalam ajang UFC 254 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
"Jika dia mengalahkan Justin, dia adalah petarung nomor satu pound-for-pound di dunia. Dia sedang menuju status GOAT," kata White.
Baca Juga:Kalahkan Justin Gaethje, Khabib Nurmagomedov Pensiun dari UFC
Duel melawan Gaethje, yang saat ini berstatus juara dunia interim kelas ringan UFC, merupakan yang pertama bagi Khabib di oktagon sejak mengalahkan Dustin Poirier di Abu Dhabi pada September 2019.