Enam Pengeroyok Wartawan Demas Laira Tak Terima Anggota Keluarga Diganggu

Eko juga menegaskan, kematian Demas Laira tidak ada kaitannya dengan profesinya, namun terkait dengan kejadian lain yang tidak diduga, yakni motif sakit hati.

Chandra Iswinarno
Rabu, 21 Oktober 2020 | 17:04 WIB
Enam Pengeroyok Wartawan Demas Laira Tak Terima Anggota Keluarga Diganggu
Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno melakukan konferensi pers terungkapnya kematian Demas Laira. [Pojok Celebes]

SuaraSulsel.id - Kasus pembunuhan terhadap wartawan Sulawesion.com Demas Laira diungkap Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Polda Sulbar) setelah dua bulan berlalu.

Polisi menangkap enam pelaku di beberapa tempat berbeda. Bahkan dari hasil penelusuran, terduga pelaku pembunuhan ternyata masih berhubungan keluarga.

Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno mengatakan, terduga pelaku pembunuhan Demas Laira ditangkap di dua tempat berbeda.

"Hari ini setelah dua bulan berlalu, akhirnya tim gabungan Polda Sulbar, Bareskrim dan Polda Sulsel, berhasil mengamankan enam orang pelaku di Gorontalo dan Mamuju Tengah,” katanya dalam konferensi pers di Polres Mamuju Tengah seperti dilansir Pojokcelebes.com-jaringan Suara.com, Rabu(21/10)

Baca Juga:Motif Pembunuhan Sadis Wartawan Demas Laira Ternyata Masalah Cewek

Dalam kesempatan itu, Eko juga menegaskan, kematian Demas Laira tidak ada kaitannya dengan profesinya, namun terkait dengan kejadian lain yang tidak diduga, yakni motif sakit hati.

Dia menjelaskan kronologis kejadian penyerangan terhadap Demas Laira yang ditemukan tewas dengan cara dikeroyok oleh enam tersangka.

Berdasarkan keterangan saksi seorang karyawan Koperasi inisial K, yang sedang pulang ke rumah sekitar pukul 23.00 WIB malam, berpapasan dengan korban Demas di perjalanan.

Jilbab Ditarik

K mengatakan korban Demas yang mengendarai motor, mengganggunya yang juga berada di atas motor, bahkan jilbabnya ditarik-tarik oleh korban.

Baca Juga:Identitas 6 Tersangka Pembunuh Jurnalis Demas, Ada yang Berusia 18 Tahun

“Kemana?” tanya korban Demas Laira.

Kemudian perempaun K yang berjilbab itu menjawab.

"Arah jalan ke kampung Topoyo."

Eko mengemukakan, setelah mengetahui arah jalan pulang, Demas mengikuti K.

"Korban Demas Laira, tetap mengikuti sampai-sampai jilbab korban ditarik dan bersangkutan hampir terjatuh dari motornya.” katanya.

Padahal, jelasnya, korban Demas dengan K ini tidak saling kenal. Hal itu dibuktikan dengan hasil investigasi di lapangan yang dilakukan anggota polisi serta berdasarkan para saksi.

"Korban dan perempauan K ini, tidak saling kenal. Karena perempuan ini takut dia berjalan sampai menemukan bengkel dan berhenti. Setibanya di bengkel dia menelepon rekan kerjanya, dia mengatakan bahwa saya diganggu orang di jalan, setelah itu di tunggu lima menit Demas Laira melanjutkan perjalanannya tida berapa lama kembali ke arah yang sama membuntuti dari belakang.” jelas jenderal polisi bintang dua itu.

Kemudian kawan perempuan K itu yang tak lain keluarganya, datang dan menanyakan korban Demas Laira. Saat itu juga, korban dikejar para pelaku hingga di lokasi kejadian, korban Demas dikeroyok enam pelaku.

:Keluarga pelaku datang dan langsung mengejar pelaku hingga di tempat kejadian korban Demas Laira, dikeroyok hingga tewas bersimbah darah," katanya.

Polisi juga merilis sejumlah barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian, seperti delapan unit handphone berbagai merek, sebilah badik, lima motor dengan berbagai merek, sepatu, helm dan baju korban.

REKOMENDASI

Terkini