Kemudian perempaun K yang berjilbab itu menjawab.
"Arah jalan ke kampung Topoyo."
Eko mengemukakan, setelah mengetahui arah jalan pulang, Demas mengikuti K.
"Korban Demas Laira, tetap mengikuti sampai-sampai jilbab korban ditarik dan bersangkutan hampir terjatuh dari motornya.” katanya.
Baca Juga:Motif Pembunuhan Sadis Wartawan Demas Laira Ternyata Masalah Cewek
Padahal, jelasnya, korban Demas dengan K ini tidak saling kenal. Hal itu dibuktikan dengan hasil investigasi di lapangan yang dilakukan anggota polisi serta berdasarkan para saksi.
"Korban dan perempauan K ini, tidak saling kenal. Karena perempuan ini takut dia berjalan sampai menemukan bengkel dan berhenti. Setibanya di bengkel dia menelepon rekan kerjanya, dia mengatakan bahwa saya diganggu orang di jalan, setelah itu di tunggu lima menit Demas Laira melanjutkan perjalanannya tida berapa lama kembali ke arah yang sama membuntuti dari belakang.” jelas jenderal polisi bintang dua itu.
Kemudian kawan perempuan K itu yang tak lain keluarganya, datang dan menanyakan korban Demas Laira. Saat itu juga, korban dikejar para pelaku hingga di lokasi kejadian, korban Demas dikeroyok enam pelaku.
:Keluarga pelaku datang dan langsung mengejar pelaku hingga di tempat kejadian korban Demas Laira, dikeroyok hingga tewas bersimbah darah," katanya.
Polisi juga merilis sejumlah barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian, seperti delapan unit handphone berbagai merek, sebilah badik, lima motor dengan berbagai merek, sepatu, helm dan baju korban.
Baca Juga:Identitas 6 Tersangka Pembunuh Jurnalis Demas, Ada yang Berusia 18 Tahun