Ustad Abdul Somad Tunda Jawab Pertanyaan Ini, Takut Fitnah

UAS tertawa kecil dan sempat berpikir sejenak. Kemudian berkata, pertanyaan tersebut kelasnya profesor.

Muhammad Yunus
Senin, 05 Oktober 2020 | 12:00 WIB
Ustad Abdul Somad Tunda Jawab Pertanyaan Ini, Takut Fitnah
Ustad Abdul Somad menyampaikan tausiyah di Kampus Unhas, Jumat 2 Oktober 2020 / Foto : DKSR Unhas

SuaraSulsel.id - Dalam sesi tanya jawab di Kampus Unhas, Dosen Fakultas Hukum Unhas Muhammad Hasrul bertanya ke Ustad Abdul Somad atau UAS. Kenapa UAS memilih berhenti menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau dosen di kampus UIN Suska Riau.

"Kenapa ustad mundur jadi dosen ? Apakah karena mengejar akhirat ?," kata Hasrul.

Mendengar pertanyaan Hasrul, UAS tertawa kecil dan sempat berpikir sejenak. Kemudian berkata, pertanyaan tersebut kelasnya profesor.

"Saya tidak bisa jawab di depan orang banyak. Karena akan jadi fitnah. Saya akan jawab empat mata dengan Doktor Hasrul," jawab UAS yang disambut tawa peserta.

Baca Juga:UAS Kunjungi Unhas Bawa Beberapa Pesan Penting

UAS mengaku selalu mengajarkan bagaimana berislam tidak dipahami secara lugu. Mumpung tanda tangan gubernur, wali kota, menteri dan presiden masih berlaku, pergunakanlah untuk menolong agama Allah.

Kalau jadi dosen, kata UAS, bisa sentuh masyarakat sebagai pucuk pohon. Tapi akar juga harus kuat. Tempatnya ada di kampus.

"Saya tidak meninggalkan kampus untuk mengejar akhirat," ungkap UAS.

Ketiga, kata UAS, yang harus disentuh adalah penguasa. Meski didekati ke jalan Allah. Kalau ada yang sanggup duduk jadi penguasa dianjurkan. Tapi kalau tidak sanggup, tempatkan orang yang layak.

Menurut UAS, semua hal ini bisa dilakukan ketika menjadi dosen.

Baca Juga:Jawaban Tegas Ustad Abdul Somad, Kenapa Berhenti Jadi Dosen ?

"Seandainya kamu tahu doamu dikabulkan, berdoalah mendapatkan pemimpin yang adil. Karena satu pemimpin yang adil akan membawa manfaat untuk banyak orang," ungkap UAS.

UAS mengatakan sudah sangat bersungguh-sungguh menjadi dosen. Karena dosen adalah impian UAS. Menempuh pendidikan mulai jenjang S-1, S-2, hingga S-3. Semua berhasil dilalui UAS dengan baik.

"Saya keluar bukan untuk akhirat. Karena menjadi dosen juga bisa berselancar mengejar akhirat," kata UAS.

"Adapun jawaban selanjutnya nanti kita empat mata," tambah UAS.

Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengaku sudah lama mengundang UAS hadir di Unhas. Tapi kesibukan dan jadwal UAS yang padat, sulit mengatur jadwal yang tepat untuk hadir di Unhas.

Padahal sudah minta bantuan ke sejumlah pejabat dan tokoh. Agar UAS bisa meluangkan waktu berkunjung ke Unhas. Dwia mengatakan, lebih susah mengundang UAS ketimbang Menteri.

Tapi tanpa diminta-diminta, tiba-tiba ada pesan kalau UAS mau berkunjung ke Unhas.

"Alhamdulillah ini luar biasa. Ini betul-betul rejeki, masya Allah," ungkap Dwia.

"Saya awalnya tidak percaya. UAS yang mana ini," tambah Dwia.

Dwia mengaku akan mendapat teguran dari sejumlah rekan-rekannya. Karena tidak memberikan informasi UAS akan datang.

Acara silaturahim terpaksa digelar terbatas. Untuk menghindari penularan Covid-19.

"Kami tidak mau ada klaster UAS atau klaster Unhas," kata Dwia.

Ustad Abdul Somad atau biasa disapa UAS membawakan tausiyah di Kampus Unhas Tamalanrea, Jumat 2 Oktober 2020.

UAS hadir bersilaturahim dengan Rektor Unhas dan sejumlah Dekan Fakultas di Unhas. Masih dalam rangkaian peringatan dies natalis Unhas.

Tausiyah berlangsung pukul 15.30 Wita di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas. Menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

UAS memberikan tauziah sekitar 30 menit. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini