Tolak Tawaran Menikah, Ini Kisah Haru Anak Yatim Piatu Berhasil Sarjana

Sebagai yatim piatu, Uni diminta segera menikah. Sebagai jalan keluar dari permasalahan ekonomi.

Muhammad Yunus
Senin, 28 September 2020 | 15:17 WIB
Tolak Tawaran Menikah, Ini Kisah Haru Anak Yatim Piatu Berhasil Sarjana
Nurwahyuni Cole (23 tahun), mahasiswi Jurusan Sejarah Peradaban, Islam Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin bersimpuh saat mengunjungi makam orang tuanya / Foto: Istimewa

SuaraSulsel.id - Nurwahyuni Cole (23 tahun), mahasiswi Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin jadi perbincangan. Setelah fotonya berziarah ke makam orang tua dengan seragam wisuda viral di media sosial.

Kepada Suarasulsel.id, Uni sapaan Nurwahyuni menceritakan perjalanan hidupnya. Mulai mendaftar kuliah sampai bisa sarjana.

Oleh keluarganya, awalnya Uni tidak didukung untuk melanjutkan kuliah. Bahkan Uni diminta segera menikah. Sebagai jalan keluar dari permasalahan ekonomi.

"Tapi saya berpikir itu bukan satu-satunya jalan. Kupilih jalan ku sendiri. Saya mengambil keputusan untuk kuliah," kata Uni kepada SuaraSulsel.id, Senin (28/9/2020).

Baca Juga:Viral Yatim Piatu Jadi Sarjana, Rahasianya Salat Dhuha dan Surah Al Waqiah

Uni mengaku kuliah dengan modal keyakinan dan kemauan. "Saya memang tidak punya orang tua. Tapi saya masih punya Allah," katanya.

"Masyaallah Kak. Kekuatan dari salat dhuha dan Surah Al Waqiah. Selalu saja diberi pertolongan Allah," kata Uni.

Sebagai anak yatim piatu, usaha Uni untuk menempuh pendidikan sampai ke jenjang universitas tidak mudah. Dia bahkan tidak percaya mampu melewati semua proses menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

Waktu pertama kali harus bayar SPP, Uni hanya mengantongi uang Rp 500 ribu. Uni berharap bisa masuk mahasiswa kategori 1.

Ternyata, pengumuman menyebut Uni masuk dalam kategori 3. Jadi harus membayar SPP sebanyak Rp 1.100.000.

Baca Juga:9 Cara Daftar Beasiswa Unggulan Kemendikbud

"Saya sudah putus asa. Tidak bisa kuliah. Tiba-tiba ada orang baik yang mau bantu saya. Tambah uang SPP. Hari itu hari terakhir pembayaran SPP," ungkap Uni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini