SuaraSulsel.id - Direktur Teknik Perumda Air Minum Kota Makassar Imran Adnan mengatakan, sejumlah daerah pelayanan yang disuplai air bersih oleh Instalasi Pengolahan Air (IPA ) 2 Panaikang mulai terganggu.
Kondisi air baku sudah mengalami penurunan sampai dengan 70 persen dari Sungai Lekopancing Maros. Membuat instalasi IPA 2 Panaikang dan Instalasi III Antang hanya bisa mengelola air baku sampai dengan 50 persen.
Bendungan Lekopancing Maros merupakan sumber air utama yang digunakan oleh IPA 2 Panaikang. Untuk melayani pelanggan di utara dan timur kota.
Dengan perkiraan sekitar 50 ribu pelanggan yang bergantung dari pasokan air di IPA 2 Panaikang.
Baca Juga:8 Daerah Gunungkidul Kekeringan, Human Initiative Kirim 60 Ribu Liter Air
"Beruntung masih ada tambahan air baku dari dari Sungai Moncongloe dan Intake Mallengkeri," kata Imran, Jumat (18/9/2020).
Tambahan air baku dari Sungai Moncongloe sangat membantu, akan tetapi terkadang mengalami peningkatan tingkat kadar garam yang tiba-tiba diatas ambang batas. Sehingga tidak dapat diolah sebagai air baku.
Pada kondisi ini, maka penyedotan air baku harus distop. Untuk tetap menjaga kualitas air minum kepada pelanggan.
Instalasi II Panaikang menyalurkan air ke bagian utara dan timur Kota Makassar untuk lima kecamatan. Kecamatan Ujung tanah, Kecamatan Tallo, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Biringkanaya, dan Kecamatan Panakkukang.
Sementara Instalasi III Antang melayani sebagian besar Kecamatan Manggala juga mengalami gangguan distribusi air bersih.
Baca Juga:Hari Ini Puncak Kemarau, Besok Indonesia Masuk Masa Pancaroba
"Untuk mengantisipasi permasalahan ini, Perumda Air Minum Kota Makassar tetap menyiagakan 8 unit armada mobil tangki untuk menyalurkan air ke sejumlah daerah yang terkena imbas kekeringan," katanya.