Muhammad Yunus
Minggu, 02 November 2025 | 12:57 WIB
Unhas meluncurkan produk unggulan hasil riset Rice Seed Spreading Drone (Drone Penebar Benih Padi, Minggu (2/11) [Suara.com/Unhas]
Baca 10 detik
  • Pengembangan inovasi teknologi terapan
  • Keberhasilan drone tersebut mendapat perhatian dari industri dan pemerintah
  • drone dirancang khusus membantu petani dalam penebaran benih padi secara efisien dan presisi

SuaraSulsel.id - Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin melalui Laboratorium Mekatronika dan Robotika Departemen Teknik Mesin menunjukkan kiprahnya dalam pengembangan inovasi teknologi terapan.

Dengan meluncurkan produk unggulan hasil riset Rice Seed Spreading Drone (Drone Penebar Benih Padi).

Kegiatan berlangsung di Pelataran GOR JK Arenatorium, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Minggu (02/11).

Turut hadir, Rektor Prof. Jamaluddin Jompa, beserta para pimpinan lingkup Unhas dan tamu undangan lainnya.

Prof. JJ menyampaikan, keberhasilan drone tersebut mendapat perhatian dari industri dan pemerintah.

Kementerian terkait bahkan telah menyatakan rencana untuk melakukan pembelian hingga 1.000 unit drone karya Unhas sebagai bagian dari program modernisasi pertanian nasional.

Menurut Prof JJ, langkah ini menjadi pengakuan terhadap kualitas dan kemandirian inovasi teknologi yang dihasilkan oleh universitas.

Dirinya menambahkan, bahwa peluncuran produk inovasi ini menjadi simbol kemajuan dan kepercayaan terhadap kemampuan fakultas di Unhas.

“Sudah saatnya kita memberikan kepercayaan penuh kepada seluruh fakultas. Kita memiliki potensi besar untuk melahirkan karya yang berdampak. Ini simbol bahwa Unhas terus melaju menjadi kampus yang memberi manfaat luas bagi bangsa,” jelas Prof JJ.

Andi Amijoyo Mochtar, selaku Ketua Tim pengembangan 'Rice Seed Spreading Drone' menjelaskan, drone yang dibuat dirancang khusus untuk membantu petani dalam proses penebaran benih padi secara efisien, presisi, dan hemat tenaga.

Teknologi ini hadir sebagai solusi modern untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan dalam proses penyebaran benih di lahan pertanian.

Drone penyebar benih padi memiliki sistem GPS berpresisi tinggi yang mampu memastikan jalur terbang akurat dan distribusi benih yang merata.

Dilengkapi dengan tangki benih berkapasitas besar, alat ini dapat mencakup area tanam yang luas dengan pengoperasian yang sederhana dan otomatis.

“Kami mengembangkan sistem penaburan berbaris dan berjarak pertama di Indonesia. Jarak antarbaris diatur sekitar 25 cm dengan kecepatan drone 2–3 km/jam. Hasilnya, pola tanam menjadi rapi dan pertumbuhan tanaman lebih seragam,” jelas Ami.

Selain itu, Ami menambahkan, sistem operasinya dirancang mudah digunakan dengan kontrol otomatis, sehingga petani dapat mengoperasikannya tanpa perlu pengetahuan teknis yang mendalam.

Drone ini juga menggunakan baterai berdaya tahan lama untuk mendukung waktu terbang yang lebih panjang, meningkatkan efisiensi kerja di lapangan.

Dari segi konstruksi, drone ini memiliki desain kokoh dan tahan lama, dibuat dengan material kuat yang mampu bertahan di kondisi medan yang berat maupun cuaca ekstrem.

Penerapan dan pengujian menunjukkan bahwa drone ini dapat bekerja efektif dalam distribusi benih padi di berbagai kondisi lahan.

Baca Juga: Unhas Luncurkan Mobil Listrik ENGI-MOVE

Inovasi ini diharapkan dapat membantu petani dalam menghemat tenaga, mengurangi biaya tenaga kerja, serta meningkatkan hasil panen secara signifikan.

“Prototipe drone ini telah diuji coba di Pattallassang, Kabupaten Gowa, bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Unhas. Hasilnya, kelompok tani menyambut positif penerapan teknologi tersebut karena mampu meningkatkan efisiensi waktu dan ketepatan sebaran benih. Inovasi ini juga mendapatkan pendanaan penuh dari mitra perusahaan untuk pengembangan lanjutan,” tambah Ami.

Selain drone untuk menanam benih pagi, Tim Pengembangan Unhas juga mengembangkan inovasi drone untuk kebutuhan pemangkasan pohon kelapa sawit.

Inovasi kini telah dilirik oleh salah satu entitas di Hawaii Amerika Serikat, yang telah berkomitmen untuk menggunakan inovasi Fakultas Teknik Unhas di negara bagian tersebut.

Load More