- Peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku sejak 29 September hingga 1 Oktober
- Waspadai potensi banjir, banjir bandang, pohon tumbang, hingga tanah longsor
- Musim hujan juga tidak hanya berpengaruh pada potensi bencana, tetapi juga pada sektor pertanian dan kesehatan
SuaraSulsel.id - Sulawesi Selatan bersiap memasuki musim penghujan mulai awal Oktober 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar merilis sebagian besar daerah di provinsi diprediksi ini akan diguyur hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku sejak 29 September hingga 1 Oktober untuk sejumlah wilayah, antara lain Luwu Timur, Luwu Utara, Toraja Utara, Gowa, Jeneponto, dan Takalar.
Kondisi serupa juga diperkirakan akan berdampak pada seluruh kota Makassar, Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Parepare, Pinrang, Tana Toraja, Palopo.
Sebagian besar Bone, Sinjai, Luwu, hingga sebagian kecil daerah lain seperti Takalar, Bantaeng, Bulukumba, Wajo, Sidrap, Enrekang, dan Luwu Utara.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka.
"Waspadai potensi banjir, banjir bandang, pohon tumbang, hingga tanah longsor," tulis BMKG dalam keterangan resminya yang diterima Minggu, 28 September 2025.
Masyarakat juga diminta rutin memantau informasi terbaru dari BMKG melalui aplikasi Info BMKG, SMS peringatan dini, media sosial, maupun Call Center 196.
Sementara, imbauan khusus juga diberikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), balai wilayah sungai, hingga kepolisian agar memperkuat koordinasi dalam mengatur arus lalu lintas di zona rawan longsor maupun banjir.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Canangkan Bibit Jagung di Pangkep, Rp15,5 Miliar untuk Sampah Jadi Energi dan KA
BMKG memperkirakan puncak musim hujan di Sulsel akan terjadi pada November 2025 hingga Mei 2026.
Antisipasi dan Kesiapsiagaan
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo mengatakan prediksi BMKG harus menjadi dasar bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menyiapkan langkah mitigasi.
"Sebagian besar wilayah Sulsel diperkirakan sudah masuk musim hujan awal Oktober dan akan berlangsung hingga April 2026. Sekitar 42 persen wilayah bahkan masih akan terus diguyur hujan hingga bulan itu," ujarnya.
Menurut Amson, sebagian besar daerah akan mengalami curah hujan normal, namun ada beberapa kabupaten dengan potensi curah hujan di atas normal.
Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Respons Warga Makassar soal Registrasi Kartu SIM Wajib Verifikasi Wajah di 2026
-
Rahasia Peradaban 8.000 Tahun di Sulawesi Tengah, Fadli Zon Serukan Pelestarian
-
Anak Buah Tito Karnavian dan Lima Orang Ini Dicegah ke Luar Negeri
-
15 Jasad Korban Panti Werdha Hangus Tak Bisa Dikenali
-
Wali Kota Makassar Akan Bongkar Bangunan dan Parkir Liar