- Peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku sejak 29 September hingga 1 Oktober
- Waspadai potensi banjir, banjir bandang, pohon tumbang, hingga tanah longsor
- Musim hujan juga tidak hanya berpengaruh pada potensi bencana, tetapi juga pada sektor pertanian dan kesehatan
Ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, baik pemerintah daerah, lembaga teknis, hingga masyarakat.
"Penanganan kebencanaan itu urusan bersama. Dibutuhkan keterpaduan dari semua pihak," tambahnya.
BPBD Sulsel juga mendorong kabupaten/kota untuk menyiapkan posko darurat di lokasi rawan bencana.
Antisipasi ini dinilai penting agar evakuasi warga bisa dilakukan cepat jika terjadi eskalasi curah hujan.
Musim hujan juga tidak hanya berpengaruh pada potensi bencana, tetapi juga pada sektor pertanian dan kesehatan. Amson mencontohkan perlunya penyesuaian waktu tanam bagi petani agar tidak terdampak buruk oleh curah hujan tinggi.
"Sektor pertanian harus menyesuaikan, jangan sampai gagal panen," katanya.
Dari sisi kesehatan, hujan berkepanjangan dapat meningkatkan risiko penyakit akibat kelembapan tinggi, seperti demam berdarah, ISPA, atau penyakit kulit.
Karena itu, tenaga medis diminta bersiaga untuk melakukan langkah pencegahan maupun penanganan dini.
Selain itu, sektor infrastruktur juga perlu menyiapkan langkah antisipatif, misalnya membersihkan drainase, memperkuat tanggul sungai, serta menyiagakan alat berat di daerah rawan longsor.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Canangkan Bibit Jagung di Pangkep, Rp15,5 Miliar untuk Sampah Jadi Energi dan KA
BPBD juga mengingatkan perlunya penyiapan buffer stock dan lumbung pangan di daerah-daerah tertentu untuk menjamin kebutuhan warga ketika akses transportasi terputus akibat banjir atau longsor.
Amson menegaskan, mitigasi bencana menjadi kunci mengurangi dampak buruk musim hujan. Warga yang tinggal di zona rawan diimbau agar waspada sejak dini dan mengamankan dokumen atau barang penting untuk mengurangi kerugian.
"Daerah-daerah yang masuk peta rawan bencana harus lebih waspada. Evakuasi bisa dilakukan lebih cepat jika masyarakat sudah siap," jelasnya.
BPBD Sulsel sendiri telah menyiapkan posko evakuasi di sejumlah lokasi serta menyiagakan tim tanggap darurat.
Upaya ini disebut penting agar jika terjadi bencana, penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.
Dengan kondisi cuaca yang semakin tidak menentu, kesiapsiagaan dinilai menjadi kunci utama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Rahasia Peradaban 8.000 Tahun di Sulawesi Tengah, Fadli Zon Serukan Pelestarian
-
Anak Buah Tito Karnavian dan Lima Orang Ini Dicegah ke Luar Negeri
-
15 Jasad Korban Panti Werdha Hangus Tak Bisa Dikenali
-
Wali Kota Makassar Akan Bongkar Bangunan dan Parkir Liar
-
Gubernur Sulsel Resmikan Jalan Andalas, Jalan Bali dan Jalan Langsat Kabupaten Bone