- Dapur yang memproduksi makanan MBG untuk kedua sekolah ditutup sementara
- Kecurigaan awal mengarah pada saus yang menjadi pelengkap menu makan siang siswa
- Sebanyak 25 siswa dilaporkan sakit setelah mengonsumsi menu MBG
Di hari yang sama ketika puluhan siswa jatuh sakit, Gubernur Sulbar Suhardi Duka juga sedang meninjau pelaksanaan program MBG di SMA Negeri 1 Kalukku.
Ia menegaskan MBG adalah amanat Presiden yang harus dijalankan dengan baik, namun menekankan pengawasan lapangan agar kasus serupa tidak terulang.
Dalam peninjauan itu, ia mengaku kualitas makanan yang dilihatnya masih terjaga.
"Setelah saya lihat makanannya cukup steril, tidak basi, dan memenuhi standar gizi. Ada ayam, tahu, pisang, susu, dan nasi," ujarnya.
Suhardi juga mengimbau siswa serta pihak sekolah agar lebih teliti. Kalau makanannya basi atau tidak steril, lebih baik jangan dimakan.
"Daripada menimbulkan sakit," ungkapnya.
Saat ini, para siswa yang terdampak keracunan berangsur pulih. Orang tua tetap waswas karena khawatir insiden serupa terjadi lagi.
Sejumlah pihak menilai program ini memang mulia, tapi harus dibarengi dengan pengawasan ketat. Mulai dari dapur produksi, distribusi makanan hingga pemeriksaan bahan baku.
Kasus di Mamuju ini menambah panjang daftar siswa yang sakit setelah menyantap makanan MBG.
Baca Juga: 15 Siswa di Mamuju Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis
Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) mencatat sudah ada 5.626 siswa di berbagai daerah mengalami keracunan sejak program ini dijalankan.
Situasi ini mendorong sebagian masyarakat dan aktivis pendidikan meminta pemerintah menghentikan program MBG.
Jaringan Pemantauan Pendidikan Indonesia (JPPI) menilai ada persoalan serius dalam manajemen distribusi makanan yang membahayakan keselamatan siswa.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana sebelumnya mengatakan pihaknya masih menunggu arahan Presiden terkait kelanjutan MBG.
"Saya ikut arahan Presiden, tidak berani mendahului," ujarnya singkat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
Terkini
-
Saus Kedaluwarsa MBG Diduga Pemicu Keracunan 25 Siswa di Mamuju
-
Sekda Sulsel Pimpin Uji Kompetensi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Tana Toraja
-
Gubernur Sulsel Gercep! Siapkan Lahan untuk Gedung Pengadilan Militer Tinggi Makassar
-
Diduga Karena Ini, Oknum TNI Menembak Dalam Bank
-
Perang di Makassar, Korban: Saya Telepon Polsek, Tapi..