- Pemerintah Provinsi Maluku memeriksa seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
- Aspek kebersihan dan gizi harus menjadi perhatian utama
- Total siswa yang mengalami keracunan akibat program MBG telah mencapai 63 orang
SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Maluku memeriksa seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyusul kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa 63 siswa di tiga sekolah berbeda.
“Kami ingin memastikan bahwa pelayanan gizi berjalan dengan baik,” kata Juru bicara Pemrpov Maluku Kasrul Selang di Ambon, Senin 22 September 2025.
Ia menegaskan, penyedia MBG wajib lebih teliti dan berhati-hati dalam menyiapkan makanan bagi siswa sesuai prosedur tetap.
“Pak Gubernur berulang kali mengingatkan penyelenggara SPPG atau dapur MBG agar lebih memperhatikan protap ini,” ujarnya.
Menurut dia, aspek kebersihan dan gizi harus menjadi perhatian utama. Keberadaan ahli gizi di setiap SPPG harus dimaksimalkan agar seluruh tahapan pengolahan makanan dilakukan secara profesional dan higienis.
“Program strategis nasional MBG ini harus benar-benar dinikmati oleh semua siswa, dan tidak boleh lagi menimbulkan masalah keracunan,” katanya.
Ia melanjutkan bahwa Pemerintah Provinsi Maluku terus berupaya memastikan kebersihan SPPG agar pangan yang didistribusikan kepada masyarakat tetap aman dan sehat.
Langkah yang ditempuh antara lain dengan menetapkan standar sanitasi yang ketat, melakukan inspeksi rutin terhadap gudang penyimpanan dan sarana distribusi.
Serta memberikan pelatihan kepada petugas terkait tata kelola pangan yang higienis.
Baca Juga: Kondisi Ratusan Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis di Banggai Kepulauan
Upaya ini diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor bersama dinas kesehatan, akademisi, dan pemerintah kabupaten/kota, serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar SPPG.
Hingga kini sudah ada 22 SPPG yang aktif beroperasi dengan sebaran di Kota Ambon tujuh, Maluku Tengah empat, Seram Bagian Barat lima, Buru Selatan dua, Kota Tual satu, Maluku Tenggara satu, dan Maluku Barat Daya satu.
Data yang dihimpun menyebutkan, kasus keracunan pertama terjadi di SMP Negeri Tepa, Kecamatan Babar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, menimpa 30 siswa. Kasus berikutnya dialami 17 siswa SDN 19 Tual.
Sehari kemudian, 16 siswa SD Inpres Passo, Kota Ambon, juga dilarikan ke rumah sakit setelah diduga keracunan MBG.
Dengan demikian, total siswa yang mengalami keracunan akibat program MBG di Maluku sepanjang September 2025 telah mencapai 63 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pelaku Penculikan Bilqis Minta Tebusan Rp100 Juta
-
Wajib Tahu! Bagaimana Orang Melayu Membentuk Peradaban di Sulawesi Selatan
-
Tangis Bahagia Keluarga Bilqis Pecah
-
Pemprov Sulsel Gasspol Lawan TBC: Pemeriksaan Gratis, Skrining Jiwa, & Edukasi TBC
-
CCTV Ungkap Penculikan Bilqis: Terduga Pelaku Tertangkap! Siapa Dalang di Baliknya?