Muhammad Yunus
Senin, 22 September 2025 | 19:41 WIB
Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/Antara]
Baca 10 detik
  • Dana hibah senilai Rp17,5 miliar
  • Sejumlah pengurus cabang olahraga dan atlet yang mengikuti PON XXI sudah dipanggil
  • Anggaran Rp14 miliar dikelola langsung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga

Satgas tersebut terdiri atas tim teknis pembinaan dan verifikasi atlet, tim monitoring peralatan tanding, serta tim real cost kebutuhan anggaran PON.

Anggaran Terbatas

Mujiburrahman menyebut keterbatasan anggaran menjadi masalah serius yang dihadapi KONI Sulsel. Pasalnya, jumlah atlet dan official yang diberangkatkan pada PON XXI mencapai 408 orang.

Jumlah itu jauh lebih banyak dibanding dua edisi sebelumnya, sementara anggaran justru menurun drastis.

Pada PON XIX Jawa Barat 2016, misalnya, Sulsel mendapatkan alokasi Rp68 miliar untuk 321 atlet. Kemudian, pada PON XX Papua 2021, anggaran sebesar Rp32 miliar disiapkan untuk 262 atlet.

Bandingkan dengan PON 2024, hanya Rp17,5 miliar untuk 408 atlet.

"Jumlah atlet naik dua kali lipat, tapi anggaran jauh di bawah," ujar Mujiburrahman.

Meski keterbatasan anggaran, kontingen Sulsel menunjukkan peningkatan perolehan medali di PON XXI.

Jika pada PON XX Papua 2021 Sulsel berada di peringkat 11 dengan 37 medali (11 emas, 13 perak, 13 perunggu), maka di PON XXI Aceh-Sumut Sulsel meraih 61 medali (10 emas, 20 perak, 31 perunggu).

Baca Juga: Investasi di Sulawesi Selatan Terganggu? Yuk Kenalan Dengan Satgas Percepatan Investasi

Namun, secara peringkat nasional, posisi Sulsel justru melorot ke peringkat 15.

Sebelumnya, KONI Sulsel sebenarnya mengajukan kebutuhan anggaran sekitar Rp35 miliar. Dana itu diproyeksikan untuk menutupi biaya keberangkatan, akomodasi, hingga bonus atlet berprestasi. Namun, pemerintah daerah hanya menyetujui Rp17,5 miliar.

Alokasi terbesar dari dana hibah itu, menurut Peraturan Gubernur Sulsel Nomor 16 Tahun 2024, memang diprioritaskan untuk pembayaran bonus atlet peraih medali.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More