- Banyak orang sampai rela jual harta demi menjadi anggota Polri
- Biaya menjadi polisi mulai ratusan juta hingga miliaran rupiah
- Warga juga menyoroti praktik uang damai dalam penanganan kasus hukum
SuaraSulsel.id - Kepolisian RI resmi membentuk tim reformasi Polri. Namun, di mata warga Sulawesi Selatan, ada banyak hal yang mesti dibenahi dari institusi kepolisian.
Faqih (25), mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin menyebut salah satu masalah paling meresahkan adalah seleksi penerimaan polisi yang kerap menelan biaya besar.
"Banyak orang sampai rela jual harta demi bisa masuk polisi," katanya, Senin, 22 September 2025.
Kasus serupa sudah berulang kali mencuat di Sulawesi Selatan. Beberapa bulan lalu, publik dihebohkan dengan kasus dugaan penipuan seleksi Akpol yang melibatkan bos skincare.
Korban bernama Gonzalo (19) mengalami kerugian hingga Rp4,9 miliar.
Terdakwa, Andi Fatmawati mengaku akan diberikan komisi Rp500 juta dari oknum polisi jika korban berhasil lolos.
Bahkan sampai mencatut nama Kapolri Listyo Sigit dan anggota DPR RI Sahroni.
Terkini, empat polisi tengah menjalani proses hukum karena kasus tersebut.
Tak berhenti di situ. Pada Juli 2025, polisi juga menangkap seorang buruh bernama Rusdi Halim di Makassar.
Baca Juga: Mahasiswa Makassar Demo Tuntut Usut Tuntas Kematian Affan Kurniawan
Ia diduga menipu warga hingga Rp200 juta dengan iming-iming meloloskan anak korban menjadi anggota Polri. Pada kenyataannya, korban tetap gagal dalam seleksi.
Selain soal rekrutmen, warga juga menyoroti praktik uang damai dalam penanganan kasus hukum.
Juniati (51), warga Makassar, mengatakan aparat kerap mempersulit pencabutan laporan. Beberapa perkara bahkan sangat bisa ditangani dengan restorative justice, tapi tetap dilimpahkan ke Kejaksaan.
"Kadang juga kasus sengaja diperlambat, supaya ada tawaran damai dengan sejumlah uang," ujarnya.
Sorotan warga ini menegaskan bahwa reformasi Polri tidak cukup hanya sekadar formalitas.
Masyarakat menanti perubahan nyata, dari seleksi penerimaan yang transparan hingga penegakan hukum yang bebas pungli.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Pesan Panik Terakhir Jeksen: Teman Ungkap Detik-Detik Kritis Mahasiswa UNG Sebelum Meninggal
-
Sulsel Dukung Penuh Hilirisasi Komoditas: Anggaran Rp10 Triliun Siap Digelontorkan!
-
DPD RI Apresiasi Langkah Pemprov Sulsel dalam Tata Kelola Pertambangan
-
Siapa Calon Kuat Pengganti Wahyudin Moridu di DPRD Gorontalo?
-
Ketika Cagar Budaya di Luwu Timur Berubah Jadi Lapangan Golf