SuaraSulsel.id - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, mengapresiasi Penelitian Kolaboratif Hibah KONEKSI (Knowledge Partnership Platform Australia - Indonesia).
Tentang Membangun Model Ketahanan Iklim Masa Depan dengan Melibatkan Masyarakat (MoFCREC) di Indonesia Timur.
Hal itu disampaikan saat kunjungan lapangan di Pelabuhan Paotere, Kota Makassar, Senin 18 Agustus 2025.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kita mengapresiasi penelitian kolaboratif Hibah KONEKSI. Harapannya, bukan hanya sekadar teori, tetapi dapat diaplikasikan langsung di lapangan," ujarnya.
Menurutnya, Pelabuhan Paotere bukan hanya simbol kejayaan maritim masa lalu.
Tetapi juga pusat aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat pesisir yang memiliki nilai strategis dan historis.
Oleh karena itu, ia berharap hasil penelitian ini mampu merumuskan rekomendasi kebijakan untuk memperkuat ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat pesisir.
Apalagi Sulawesi Selatan memiliki garis pantai yang cukup panjang.
Sehingga hasil penelitian diharapkan tidak hanya berdampak di Kota Makassar, tetapi juga di kabupaten/kota lainnya di Sulsel.
Baca Juga: Bukan Sekadar Seremoni, Andi Sudirman Luncurkan Seaplane hingga Bus Trans Sulsel di HUT RI
"Saat ini, Pemprov Sulsel sedang menyelesaikan RPJMD 2025–2029 yang menjadi acuan kerja pemerintah daerah. Saya harap hasil penelitian ini bisa segera disampaikan ke Bappelitbangda Sulsel agar menjadi rujukan konkret dalam pengambilan kebijakan pembangunan daerah," jelasnya.
Sementara itu, Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, menyampaikan, "Kami berharap penelitian ini bukan hanya menjadi laporan, tetapi hasilnya bisa digunakan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Makassar untuk membantu masyarakat di sini, sehingga ada perubahan nyata," imbuhnya.
Diketahui, KONEKSI merupakan program kerja sama Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia yang bertujuan meningkatkan penggunaan solusi berbasis pengetahuan untuk kebijakan dan teknologi yang inklusif serta berkelanjutan.
Dalam penelitian ini, KONEKSI fokus pada tiga lokasi, yakni Sulawesi Selatan (Makassar), Nusa Tenggara Barat (Lombok), dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
Hasil kajian dan rekomendasi penelitian ini ditujukan untuk mendukung pemerintah dalam merancang serta mengimplementasikan strategi ketahanan iklim yang inklusif.
Khususnya bagi perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas di wilayah Indonesia Timur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
-
BEI Beri Peringatan Kepada 167 Emiten, Imbas Lambatnya Lapor Keuangan
Terkini
-
CEK FAKTA: Benarkah Rusdi Masse Mundur dari NasDem dan Bergabung PSI?
-
Warga Tolak PLTSA, Wali Kota Makassar: Saya Tidak Ingin Warga Dirugikan
-
Hadiah Beasiswa dan Liburan ke Bali untuk Paskibraka Makassar
-
8 Rumah Terbakar di Makassar
-
Bukan Sekadar Seremoni, Andi Sudirman Luncurkan Seaplane hingga Bus Trans Sulsel di HUT RI