Abbas sendiri selamat, tapi kenangan dentuman meriam dan tembakan masih menempel kuat di ingatannya.
"Semua pasukan berani mati waktu itu," jelasnya.
Dari Dwikora ke Seroja
Trikora usai, Abbas belum sempat bernapas lega.
Pada tahun 1964, ia kembali ditugaskan dalam Operasi Dwikora atau Dwi Komando Rakyat.
Kali ini ia berlayar di perbatasan Indonesia-Malaysia, menjaga jalur laut di tengah tegangnya hubungan diplomatik.
"Di Dwikora, saya juga di kapal perang. Kita ditugaskan di perbatasan Malaysia," katanya.
Tugas berikutnya membawanya jauh ke timur lagi. Kali ini dalam Operasi Seroja di Timor Timur pada 1975.
Pria yang kini berusia 84 tahun itu bilang sudah tak lagi di kapal saat itu. Melainkan bertugas di darat mengamankan wilayah yang baru saja dilanda konflik.
"Bunyi tembakan sana-sini kedengaran, tapi kita harus siap. Mau tidak mau harus siap," ujarnya sambil tersenyum tipis.
Baca Juga: Sengketa Lahan 52 Hektare di Makassar, Pelapor dan Terlapor Sudah Tiga Kali Dipanggil Polisi
Meskipun konflik berakhir damai setelah Presiden Soekarno digulingkan pada 1966, kenangan perang tetap melekat dalam ingatannya.
Abbas bersyukur bisa kembali dengan selamat, berbeda dengan banyak rekannya yang gugur.
Ia kemudian pensiun dari TNI AL pada tahun 1989. Abbas sempat bekerja di kapal dagang dan kapal milik Jusuf Kalla di Kolaka selama 17 tahun sebelum akhirnya berhenti karena sakit.
"Sekarang saya sakit jantung dan sudah susah untuk berjalan," katanya pelan.
Bagi Abbas, kemerdekaan bukan sekadar kata. Ia berharap semangat mereka bisa menular ke pemuda di zaman sekarang ini.
"Kemerdekaan itu ya bebas. Bebas dari penjajah. Waktu itu kita perang dengan Belanda untuk melepaskan Irian Barat," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
135 Siswa SD di Kota Makassar Terima Seragam Gratis
-
Detik-detik Anggota TNI AU Tikam Pria Depan Istrinya, Korban Tewas!
-
Status Dipulihkan! Guru Rasnal dan Abdul Muis Kembali Aktif Jadi ASN
-
Detik-detik Penangkapan: Penumpang Mencurigakan di Bandara Hasanuddin Bawa Sabu Ratusan Juta
-
Gubernur Sulsel Luncurkan Program Mandiri Benih Padi Andalan 2025