Upaya ini juga didukung dengan kesiapan teknis di lapangan. Gubernur menekankan pentingnya percepatan eksekusi untuk proyek-proyek yang dokumen pendukungnya telah lengkap, seperti data Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) dan Detail Engineering Design (DED).
Kesiapan ini menjadi modal penting untuk memastikan anggaran yang dialokasikan dapat segera direalisasikan menjadi pembangunan fisik yang bermanfaat bagi petani.
Sinergi Pusat dan Daerah sebagai Kunci Solusi
Meski Pemprov Sulsel telah bergerak cepat, sebagian besar jaringan irigasi utama berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.
Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi antara pusat dan daerah menjadi kunci utama untuk mengatasi krisis ini secara menyeluruh.
Kunjungan Gubernur ke Kementerian PUPR merupakan langkah proaktif untuk memastikan proyek-proyek strategis di Sulsel mendapatkan prioritas.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas pula potensi percepatan pembangunan Daerah Irigasi (DI) yang lebih luas jika didukung oleh anggaran dari pusat.
“Dengan anggaran sekitar Rp500 miliar, kita bisa menyelesaikan pembangunan Daerah Irigasi (DI) seluas 40.000 hektare. Kami juga telah menyiapkan DED untuk pembangunan 100 embung dengan teknologi pompa tenaga surya,” pungkas Andi Sudirman Sulaiman.
Inisiatif pembangunan 100 embung berteknologi pompa tenaga surya menunjukkan visi jangka panjang Pemprov Sulsel.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Surati Prabowo, Minta Evaluasi Tambang Emas Raksasa di Luwu
Solusi inovatif ini tidak hanya bertujuan menyediakan air, tetapi juga mengatasi masalah keterbatasan akses listrik di area pertanian terpencil, sekaligus menjadi solusi ramah lingkungan yang mengurangi biaya operasional petani.
Perbaikan infrastruktur irigasi di Sulawesi Selatan bukan lagi sekadar program pembangunan rutin, melainkan sebuah misi penyelamatan untuk menjaga stabilitas produksi pangan nasional.
Kolaborasi erat, alokasi anggaran yang tepat sasaran, serta inovasi teknologi diharapkan dapat mengembalikan fungsi optimal jaringan irigasi.
Memastikan air mengalir lancar ke sawah-sawah petani, dan pada akhirnya memperkokoh posisi Sulawesi Selatan sebagai penyangga utama ketahanan pangan Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel
-
Kisah Kelam 11 Desember: Westerling Sang Algojo Muda yang Menewaskan 40.000 Jiwa di Sulawesi Selatan
-
BRI Dorong Akses Keuangan di Daerah Terpencil melalui Teras Kapal
-
Intip Konsep Unik Klinik Gigi Medikids Makassar, Bikin Anak Betah