Muhammad Yunus
Senin, 14 Juli 2025 | 13:49 WIB
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memperkenalkan bus Trans Sulsel yang akan melayani dua koridor di kawasan Mamminasata [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

SuaraSulsel.id - Empat unit armada Bus Trans Sulsel dilaporkan mengalami kerusakan meski baru disimulasikan selama sepekan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Sulawesi Selatan, Andi Erwin Terwo, Senin, 14 Juli 2025.

Andi Erwin mengatakan, kerusakan ini kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi overload akibat antusiasme penumpang yang sangat tinggi selama masa uji coba.

"Ada sedikit masalah dengan armada kami karena mungkin overload, sehingga ada 4 armada patah atau rusak," ungkap Erwin di sela peluncuran resmi Trans Sulsel di Center Point of Indonesia (CPI) Makassar.

Kata Erwin, sejak simulasi dilakukan selama sepekan terakhir, tercatat lonjakan penumpang yang cukup signifikan.

Rata-rata setiap bus mengangkut hingga 40-60 penumpang per hari. Angka ini jauh melampaui kapasitas kursi yang hanya berkisar antara 19 hingga 25 tempat duduk.

"Kita lihat ini ada beberapa hari kemarin itu bisa sampai 200 persen kenaikan (penumpang). Bahkan terjadi overload, sehingga sedikit crowded ya," sebutnya.

Bus Trans Sulsel saat ini melayani dua koridor utama di kawasan Mamminasata. Koridor pertama melayani rute dari Panakkukang Square menuju Pelabuhan Galesong.

Sedangkan, koridor kedua menghubungkan area Unhas Tamalanrea-Bandara- hingga Terminal Mandai yang terkoneksi dengan stasiun kereta api.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Rp87 Miliar di UNM Tercium! Polda Sulsel Usut Dugaan Mark Up Harga Material

Total ada 27 unit armada yang disiapkan untuk melayani dua jalur tersebut. Koridor 1 terdiri dari 14 bus, dengan 13 aktif dan 1 unit cadangan. Sementara di koridor 2, terdapat 13 unit aktif dan satu unit cadangan.

Untuk mendukung pengoperasian program ini, Pemprov Sulsel sudah mengalokasikan dana subsidi sebesar Rp16 miliar untuk tahun ini.

Erwin menambahkan, untuk sementara, bus Trans Sulsel masih gratis. Pemprov juga masih membahas soal tarif yang akan diberlakukan nantinya.

Sementara, pembayaran penumpang nantinya akan dilakukan secara non-tunai melalui sistem QRIS.

Kata Erwin, Trans Sulsel memang diluncurkan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengisi kekosongan layanan transportasi publik yang sebelumnya diisi oleh Teman Bus dan Trans Mamminasata yang masa kontraknya akan habis pada tahun 2026.

"Trans Mamminasata tetap lanjut, tapi hanya sampai kontraknya 2026. Jadi kemungkinan yang disubsidi oleh kementerian secara otomatis nanti sudah akan berhenti. Jadi, nanti akan diserahkan kepada provinsi Sulsel untuk mengambil alih," jelasnya.

Load More