SuaraSulsel.id - Duka kembali menyelimuti empat kabupaten di Sulawesi Selatan. Banjir bandang menerjang Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Sinjai.
Peristiwa ini bukan hanya soal ratusan rumah yang terendam. Tapi juga soal "alarm" bencana yang tak kunjung berbunyi nyaring.
Sebuah ironi di zaman digital, di mana peringatan justru datang terlambat.
Bagi warga, bencana ini terasa seperti serangan mendadak. Air bah datang tanpa permisi, meninggalkan kepanikan dan kerugian.
Lantas, apa yang salah?
Peringatan Telat, Warga Jadi Korban
Di Bantaeng, suara warga terdengar pilu. Mereka merasa tak punya cukup waktu untuk bersiap.
"Kami dapat info banjir saat air sudah masuk rumah," kata Daeng Haris (42), salah seorang warga terdampak.
Pengalaman Daeng Haris ini membongkar masalah utamanya. Sistem peringatan yang "tertidur".
Baca Juga: Fadli Zon Ungkap Fakta Mengejutkan Keris Sulawesi Selatan
Data ketinggian air dan curah hujan di hulu sungai tidak terkirim secara real-time ke pusat informasi di hilir.
Akibatnya, saat informasi diolah dan disebar, air sudah lebih dulu sampai di pemukiman warga.
Peringatan yang seharusnya menjadi penyelamat, malah menjadi laporan kejadian.
Sulsel Tertinggal Zaman?
Kondisi ini membuat para aktivis lingkungan geram. Achmad Yusran, Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH), mengaku miris melihat situasi ini.
Menurutnya, Sulawesi Selatan seakan tertinggal di saat daerah lain sudah berlari kencang dengan teknologi.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Fatmawati Rusdi Pimpin Aksi Jumat Berkah Pasca Kebakaran Gedung DPRD Sulsel
-
Anggota DPRD Wakatobi Jadi Tersangka Pembunuhan Anak Tahun 2014
-
Persita vs PSM Dihantui Krisis Pemain, Akurasi Serangan Jadi Kunci Kemenangan?
-
PSM Makassar Pulihkan Kondisi Pemain
-
Dari Parepare ke Sengkang, Jejak Korupsi Analis Bank Pemerintah Terendus