Melalui gerakan itu, menurut Ilyas, pemprov juga berupaya memperpendek rantai pasok sehingga membuat harga bahan pokok lebih murah.
GPM biasanya tidak hanya menjual beras saja tetapi juga bahan pangan lainnya seperti produk-produk hortikultura seperti cabai, tomat dan sayur-mayur.
Pemprov, menurut Ilyas, menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Perum Bulog untuk melaksanakan GPM.
Itu menjadi salah satu strategi agar dapat mengendalikan inflasi saat harga bahan pokok seperti beras sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pemantauan harga bahan pokok dan komoditas strategis, kata Ilyas, dilakukan setiap hari. Mereka juga membuat neraca pangan guna mempermudah pengawasan ketersediaan dan kebutuhan per komoditas di level masyarakat.
”Melalui neraca pangan inilah semua nanti bisa terlihat,” ujar dia.
Sementara itu, menurut Manajer Bisnis Kantor Wilayah Bulog Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Rahmi Mangerang, GPM sejauh ini cukup membantu masyarakat dalam memperoleh komoditas pangan seperti beras, minyak goreng, gula dan beberapa kebutuhan lainnya.
Meski Bulog saat ini menjual beras jenis premium, mengingat stok yang kurang karena belum panen, namun masyarakat cukup antusias membelinya.
Saat ini harga gabah sudah mencapai Rp7.000 per kilogram (kg) dan harga beras medium di penggilingan berada di angka Rp14 ribu per kg.
Baca Juga: Geger! Mantan Sekda Sulsel Tagih Gaji 8 Miliar, Pemprov: Dasar Hukumnya Mana?
Namun, menurut dia, Bulog tetap berusaha melakukan stabilisasi harga bahan pokok dengan memastikan ketersediaan stok beras dan komoditas lain seperti minyak goreng terjaga.
”Kalau beras premium ini memang beda dengan beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) yang memberi kontribusi cukup besar dalam stabilisasi harga satu kali kegiatan bisa menghabiskan hingga 2 ton beras. Namun ini memang untuk beras SPHP masih menunggu penugasan dari pusat untuk dikeluarkan,” katanya.
Turut hadir Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Makassar Arlin Ariesta, yang sekaligus memperkenalkan kios pangan yang nantinya ada dalam Koperasi Merah Putih Kelurahan.
Kios tersebut, menurut dia, menjadi salah satu usaha yang harus dimiliki koperasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
Terkini
-
Alat Kelamin Terduga Pelaku Pemerkosaan Dipotong Kemudian Diseret di Jalanan
-
'Tidak Ada Tim yang Tidak Bisa Dikalahkan!' Motivasi Uston Nawawi Hadapi PSM
-
Malam Paling Berat Tim Medis Unhas: Selamatkan 6 Nyawa Dalam Satu Malam
-
Jadwal Laga Tunda Pekan ke-4: PSM Makassar hadapi Persebaya
-
Pengeroyokan Sadis di Gowa: Tangan Terikat, Diseret Pakai Motor, Lalu Dibacok Parang