Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 27 Juni 2025 | 15:34 WIB
Suasana gedung bertingkat perkantoran [Suara.com/Alfian Winanto]

"Jika Selat Hormuz ditutup karena perang, harga minyak dunia akan melonjak. Itu akan berdampak langsung pada harga domestik dan mengganggu stabilitas ekonomi kita, termasuk Sulawesi Selatan," katanya.

Ia menambahkan, meski inflasi di Sulsel saat ini masih terjaga di kisaran 2 persen hingga Mei 2025, namun gejolak global tetap menjadi ancaman serius.

Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen pada 2029, diperlukan upaya luar biasa di berbagai sektor, termasuk manufaktur, pertanian, pertambangan, perdagangan, dan konstruksi.

Sulsel sendiri mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen di 2024, namun angka ini masih jauh dari capaian era 2013-2014 yang pernah mencapai 8,3 persen.

Baca Juga: Jangan Tertipu! Ini 5 Tips Aman Transaksi QRIS dari Bank Indonesia

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More