"Jika Selat Hormuz ditutup karena perang, harga minyak dunia akan melonjak. Itu akan berdampak langsung pada harga domestik dan mengganggu stabilitas ekonomi kita, termasuk Sulawesi Selatan," katanya.
Ia menambahkan, meski inflasi di Sulsel saat ini masih terjaga di kisaran 2 persen hingga Mei 2025, namun gejolak global tetap menjadi ancaman serius.
Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen pada 2029, diperlukan upaya luar biasa di berbagai sektor, termasuk manufaktur, pertanian, pertambangan, perdagangan, dan konstruksi.
Sulsel sendiri mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen di 2024, namun angka ini masih jauh dari capaian era 2013-2014 yang pernah mencapai 8,3 persen.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Warga Konawe Bentangkan Bendera Merah Putih 580 meter
-
Viral Video Kepala Desa di Bone Ditikam Saat Perkemahan HUT RI
-
433 Jiwa di Daerah Pesisir Poso Jadi Korban Gempa Bumi
-
Gubernur Sulsel Ikuti Apel Kehormatan Renungan Suci di TMP Panaikang
-
Mantan Wali Kota Makassar Berkumpul di Karebosi Rayakan HUT RI