Ketiadaan komunikasi resmi dari dinas pun membuat situasi semakin menggantung.
Sejauh ini, ia hanya mendengar pernyataan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Sukarniaty Kondolele di media massa yang meminta honorer tidak lolos PPPK untuk berhenti bekerja.
JS menyebut hingga kini ia juga belum mendapatkan surat resmi pemberhentian.
Tidak ada penjelasan langsung, tidak ada ruang klarifikasi, tidak pula opsi untuk masa transisi. Yang ada hanyalah pengumuman sepihak yang disampaikan secara pasif.
Bertahan di Tengah Ketidakpastian
Dengan penghasilan utama yang mendadak terputus, JS kini harus berpikir keras bagaimana caranya tetap bertahan hidup.
Meski belum punya anak, kebutuhan rumah tangga tetap berjalan. Dan beban batin karena merasa tidak dihargai setelah bertahun-tahun mengabdi, justru yang paling berat dipikul.
"Jadi kepikiran semuanya sampai saya sakit," terangnya.
Ketika ditanya apakah ia sudah punya rencana ke depan, JS hanya menggeleng pelan.
Baca Juga: Tak Ada Lagi Gaji, Nasib Ribuan Honorer Sulsel Dihapus Sistem
"Tapi mau tidak mau harus ki cari pekerjaan. Tidak mungkin juga (berharap ke istri). Gaji istri saya (tidak) seberapa" ucapnya.
Harapan JS kini hanya satu. Setidaknya ada kejelasan. Kalau pun tak bisa dipekerjakan kembali, ia berharap ada solusi yang manusiawi.
Ia berharap Pemprov Sulsel bisa mengupayakan solusi bagi orang-orang yang telah bertahun-tahun menjadi tulang punggung di birokrasi tanpa pengakuan formal.
"Saya sempat dengar ada solusi, tapi sampai sekarang belum ada kabarnya. Kalau memang tidak ada, ya diterima. Namanya juga rezeki, tidak ada yang tahu. Tapi berat memang," katanya.
Potret Ketimpangan dan Janji Pemerintah
Kasus seperti JS bukanlah yang pertama. Di tengah kebijakan penyederhanaan tenaga non-ASN, ribuan honorer di seluruh Indonesia menghadapi nasib serupa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Suntik Dana Rp200 Triliun, Menkeu Purbaya ke Para Bos Bank BUMN: Suruh Mikir, Mereka Orang Pintar!
Terkini
-
Kementerian PU Janji Bangunan Baru DPRD Makassar Anti Gempa dan Kebakaran
-
Air Mata di Balik Layar Prostitusi Online Michat
-
Rayakan Ultah, Alfamart Bagi-Bagi Umroh & Emas Gratis! Mau?
-
Kementerian PU Siapkan Rp99 Miliar Bangun Gedung DPRD Sulsel
-
BPK Sidak Belanja Daerah Sulawesi Selatan, Ini Hasilnya!