Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 21 April 2025 | 16:56 WIB
Suasana sejumlah calon penumpang hendak memasuki Kereta Api (KA) Perintis Makassar–Parepare [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-Humas KAI]

"Kami sangat mengapresiasi dukungan luar biasa dari pelanggan,” ucapnya.

Dia menuturkan lonjakan penumpang terlihat dari rincian jumlah pelanggan harian dimana 1.257 pelanggan pada 18 April, 1.181 pelanggan pada 19 April, dan 1.413 pelanggan pada 20 April.

"Tren ini menunjukkan bahwa KA Perintis bukan hanya sekadar moda transportasi, melainkan telah menjadi bagian dari gaya hidup dan pilihan utama mobilitas masyarakat," katanya.

Menurutnya, kehadiran KA Perintis juga memperkuat konektivitas antarwilayah di Sulawesi Selatan, sehingga mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Gelontorkan Rp50 Miliar, Tiap Anak Stunting Dapat Rp1 Juta

Selain itu, sektor usaha kecil seperti UMKM, kuliner lokal, dan penginapan turut merasakan dampak ekonomi secara langsung dari adanya moda transportasi tersebut.

Yang tak kalah penting, lanjut Anne, KA Makassar–Parepare memegang peran strategis sebagai kereta api pertama dan satu-satunya di Pulau Sulawesi.

Kehadirannya menjadi tonggak sejarah perkeretaapian Indonesia, sekaligus simbol kemajuan dan pemerataan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.

KAI terus berkomitmen untuk mengembangkan layanan KA Perintis, mulai dari peningkatan fasilitas, ketepatan jadwal, pelayanan petugas, hingga kemudahan akses informasi melalui kanal digital.

Anne menegaskan semua itu menjadi bagian dari misi KAI untuk menghadirkan transportasi publik yang inklusif, modern, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Tanah Negara 52 Hektare Digugat, Pemprov Sulsel Tolak Putusan Pengadilan Tinggi Makassar

“Kereta api bukan hanya tentang perjalanan, tetapi tentang pengalaman. Dan pengalaman yang kami hadirkan adalah pengalaman yang menyatukan antara kota, antara manusia, antara budaya, dan antara alam,” kata Anne.

Load More