Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 25 Maret 2025 | 22:10 WIB
Regional Media Conference (RMC) 2025 resmi dibuka di Bikin-Bikin Creative Hub – Redaksi KabarMakassar, Nipah Park, Makassar, pada Senin, 24 Maret 2025 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Regional Media Conference (RMC) 2025 resmi dibuka di Bikin-Bikin Creative Hub – Redaksi KabarMakassar, Nipah Park, Makassar, pada Senin, 24 Maret 2025.

Mengusung tema Kesetaraan dan Keberlanjutan Wilayah Indonesia Timur melalui Penguatan Hak Sipil dan Peran Media, konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi yang kredibel dan transparan.

Konferensi ini merupakan hasil kolaborasi antara KabarMakassar dan BBC Media Action, dengan dukungan dari Pemerintah Inggris di Indonesia.

Direktur KabarMakassar, Hajriana Ashadi, menekankan pentingnya kerja sama ini dalam membangun ekosistem kesetaraan di Indonesia Timur.

“Ini adalah inisiatif besar yang melibatkan peserta dari berbagai wilayah Indonesia Timur. Harapannya, konferensi ini menjadi langkah awal dalam memperkuat ekosistem kesetaraan di kawasan ini,” ujar Hajriana.

Senada dengan itu, Country Director Indonesia and Pacific BBC Media Action, Rachael McGuin, menyampaikan dukungan penuh terhadap acara ini.

“Kami sangat senang berada di sini dan bangga dapat berkolaborasi dengan KabarMakassar. BBC Media Action berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Diskusi Mendalam dan Rekomendasi Strategis

Baca Juga: Tokoh Pers Nasional Alwi Hamu Meninggal Dunia

Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas kondisi di timur Indonesia, mencakup tantangan akses informasi, ketimpangan pembangunan, dan penguatan hak sipil.

Peserta dibagi menjadi tiga kelompok untuk mendiskusikan topik berbeda namun saling berkaitan.

Kelompok pertama membahas isu energi, tenaga kerja, kesehatan, pendidikan, anak, perempuan, dan masyarakat adat.

Kelompok kedua mengupas isu demokrasi dan hak asasi manusia.

Serta kelompok ketiga mengulik peran media, masyarakat sipil, dan aktor penggerak.

Sebagai tindak lanjut, diadakan sesi pemaparan resolusi dan rekomendasi guna memperkuat kesetaraan dan keberlanjutan di Indonesia timur.

Sejumlah akademisi dan perwakilan lembaga masyarakat turut serta dalam menganalisis hasil FGD serta merumuskan strategi pembangunan berkelanjutan.

Salah satu rekomendasi utama adalah peningkatan literasi media di wilayah terpencil, terutama terkait isu energi, perempuan, anak, dan masyarakat adat.

Baca Juga: Anggota Polda Sulbar Dilarang Live di Media Sosial

Selain itu, kolaborasi antara masyarakat sipil, media, dan pemangku kepentingan dianggap krusial untuk memastikan kebijakan yang dihasilkan berdampak luas.

Rekomendasi lainnya adalah kolaborasi antara masyarakat sipil, media, dan pemangku kepentingan, dinilai penting agar kebijakan tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga memiliki jangkauan nasional.

Load More