Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 22 November 2024 | 18:35 WIB
ilustrasi penembakan (unsplash)

SuaraSulsel.id - Kasatreskrim Polres Solok Selatan Polda Sumatera Barat AKP Ryanto Ulil Anshar tewas ditembak, Jumat, 22 November 2024.

Pelaku penembakan adalah rekannya sendiri, AKP Dadang Iskandar.

Kejadian ini tidak hanya mengagetkan dan meninggalkan rasa sedih mendalam bagi keluarga, tapi juga teman seangkatan korban di Akademi Kepolisian 2012.

Salah satunya dirasakan Kapolsek Panakkukang, Polrestabes Makassar AKP Akhmad Alfian.

Baca Juga: Remaja di Kabupaten Gowa Dianiaya Oknum Polisi, Begini Kondisi Korban

"Sungguh sangat kaget dan masih tidak percaya. Beliau saya yakin tidak punya musuh," katanya saat dihubungi Suara.com, Jumat, 22 November 2024.

Menurut Alfian, korban adalah sosok yang sangat baik dan bersahabat. Selama menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian, Ryanto dikenal berprestasi dan bersahabat dengan banyak orang.

"Pokoknya termasuk letting terbaik di Akpol angkatan 2012. Tidak ada musuh-musuhnya. Sopan, supel, bersahabat, ceria. Kami ga nyangka, baik banget beliau akan nasibnya begini," ucapnya.

AKP Ryanto Ulil Anshar adalah seorang perwira polisi kelahiran Kota Makassar 12 Agustus 1990. Ia bersama keluarganya merupakan warga BTN Antang Jaya.

Saat ini, Ryanto menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Polda Sumatera Barat.

Baca Juga: Danlanud Sultan Hasanuddin Janji Tuntaskan Kasus Penembakan Warga di Palu

Ryanto memulai karirnya di dunia kepolisian sebagai anggota Brimob.

Ia pernah diangkat jadi Kepala Unit Pejinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jawa Tengah dan Kepala Sub Detasemen Wanteror Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Tengah.

Setelah naik jabatan jadi AKP, korban menjabat sebagai Kapolsek Madukara Polres Banjarnegara, setelahnya dimutasi jadi Kasatres Narkoba Polres Magelang dan akhirnya pindah ke Solok Selatan.

Paman korban, AKBP (Purn) Joni Mangin mengaku pihak keluarga mendapat informasi Ryanto Ulil meninggal dunia pada Jumat, dini hari. Mereka diberitahu bahwa korban meninggal dengan cara tragis setelah menangani kasus tambang.

"Kami sangat kaget almarhum pergi dengan cara tragis. Anak ini melaksanakan tugas (memeriksa) oknum (polisi) yang terlibat tambang galian C," katanya.

Kata Joni, pihak keluarga saat ini masih menunggu kedatangan jenazah korban. Rencananya, jenazah akan sampai di kota Makassar pada pukul 21.00 wita.

"Tapi kami belum berembuk akan dimakamkan dimana. Saya perkirakan akan dibawa ke TPU Panaikang," sebutnya.

Bagi keluarga, Ryanto adalah anak yang sangat baik dan sayang keluarga.

Mereka berharap pelaku bisa dihukum seberat-beratnya demi keadilan untuk korban dan keluarganya.

"Kita prihatin dengan adanya kejadian ini. Semoga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal apalagi pelaku merupakan oknum polisi yang harusnya mendukung juniornya melaksanakan tugas," harap Joni.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More