Muhammad Yunus
Selasa, 17 September 2024 | 14:59 WIB
Ilustrasi video call (Freepik.com/tirachardz)

SuaraSulsel.id - Seorang guru SMKN 2 Pinrang berinisial AS diduga merayu muridnya dengan cara video call sex atau VCS. Korban diiming-imingi hadiah dan nilai bagus supaya mau melakukan perintahnya.

Kepala Sekolah SMKN 2 Pinrang Abdul Kadir yang dikonfirmasi mengaku sudah memanggil dan meminta keterangan guru tersebut. Dari klarifikasi itu, terduga pelaku AS memang mengakui perbuatannya.

"Iya, memang benar ada komunikasi dengan anak didik dengan pendidik seperti yang tersebar. Tapi saya tidak tahu persis apa yang dibicarakan karena itu terjadi di luar pembelajaran sekolah," ujarnya, Selasa, 17 Agustus 2024.

Kata Abdul, pihaknya sedang melakukan rapat antara pihak komite sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi untuk tindak lanjut dari kasus tersebut. Sedangkan guru yang bersangkutan diistirahatkan untuk sementara.

Baca Juga: Biaya Polisi Rp100 Ribu, Warga Makassar Diduga Kena Pungli Perpanjangan STNK

"Korbannya masih masuk belajar. Saya minta wali kelas dan guru BK yang mendampingi agar lebih enak bicara sesama perempuan," sebutnya.

Sang Wali Kelas, Juliana Mashar menambahkan korban berinisial EL adalah siswa kelas XII bidang perhotelan I. Dari hasil pemeriksaan diketahui korban sudah berulang kali melakukan komunikasi dengan terduga pelaku.

"Dia cerita sudah sering komunikasi sebelumnya dan pembahasannya antara perempuan dengan laki-laki, bukan murid dan guru. Memang ada kedekatan kata dia," jelasnya.

Kasus ini terungkap saat EL curhat ke teman sekelasnya. Ia menceritakan jika guru AS sering berkomunikasi dengannya dan meminta macam-macam.

"Saat asyik cerita, ada permintaan seperti itu (VCS). Ada videonya memang beredar yang dikirim ke saya, tapi yang video beredar tidak ada kata-kata menjurus ke sana. Kalau video call sudah berlangsung berulang kali," jelasnya.

Juliana menduga guru dan siswa tersebut punya hubungan spesial.

Baca Juga: Menegangkan! 16 Jam Negosiasi, Polisi Berhasil Selamatkan Bayi yang Disandera

"Guru ini mengaku khilaf karena lihat anaknya pakai daster. Kejadiannya sekitar minggu lalu," kata Juliana.

Kasus ini sedang ditangani Polres Pinrang. Kasatreskrim Polres Pinrang AKP Andi Reza Pahlawan mengatakan korban tidak melapor, namun pihaknya melakukan pemanggilan karena adanya video yang beredar luas.

Kata Reza, saat dimintai klarifikasi, korban mengatakan sang guru sempat memintanya untuk membuka pakaian .

Selain itu, juga sempat meminta korban untuk memperlihatkan bagian tubuhnya. Korban dijanjikan akan dibelikan baju sebagai hadiah.

"Modusnya oknum guru ini akan membantu nilai siswa tersebut asal mengikuti kemauannya juga dibelikan baju," jelas Andi Reza.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More