SuaraSulsel.id - Harga tiket pesawat domestik hingga kini masih jadi kendala orang untuk berwisata. Hal tersebut bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun, kalian bisa mendapatkan paket wisata murah di #DiIndonesiaaja Travel Fair (DIATF) di Mall Panakkukang, kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 1 November 2024.
Kegiatan ini akan berlangsung selama 1-3 November 2024 dan dihadiri puluhan pengusaha travel.
Promo paket wisata yang ditawarkan mulai diskon 20% sampai 25%, diskon tambahan senilai Rp150 ribu sampai Rp1 juta pada jam tertentu, cicilan 0%, kemudian kerja sama dengan perbankan yang memberikan potongan Rp300 ribu dengan minimal transaksi Rp3 juta.
Kementerian Pariwisata mengungkap harga tiket domestik di Indonesia ditarget baru akan kembali normal pada akhir tahun 2026.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono saat membuka kegiatan #DiIndonesiaaja Travel Fair (DIATF) Makassar.
Dwi mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat 19 kali bersama maskapai soal harga tiket domestik. Rupanya ada 16 komponen yang mempengaruhi mahalnya tiket dalam negeri.
"Paling tinggi itu karena pengaruh avtur, kedua suplay-demand soal kursi penumpang yang terbatas," ucapnya.
"Kenapa penerbangan dari sini ke Singapura lebih murah, karena maskapai isi avturnya di Singapura. Harganya lebih murah dibanding di Indonesia. Jadi, target kami di akhir 2026 baru normal," sebutnya.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Beri Subsidi Tiket Pesawat, Susi Pudjiastuti: Pak Gubernur Luar Biasa
Faktor lain, kata Dwi, karena jumlah pesawat yang beroperasi sekarang ini terbatas. Hanya 400 unit saja. Padahal sebelum pandemi Covid-19, ada 700 pesawat.
Dwi menambahkan Kementrian Pariwisata menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asing yang masuk ke Indonesia bisa mencapai 14,3 juta di tahun 2024. Hingga bulan Oktober, angkanya baru mencapai 11 juta.
Sementara, pergerakan wisatawan nusantara ditargetkan mencapai 1,5 miliar orang yang melancong di Indonesia aja.
"Jika 900 ribu orang saja masing-masing mengeluarkan Rp2,5 juta saat berwisata, berarti ada sekitar Rp2 triliun uang yang beredar untuk meningkatkan perekonomian kita," ucapnya.
Kata Dwi, Makassar sebagai kota hub Indonesia Timur punya potensi wisata yang perlu terus untuk dikembangkan.
Ia pun meminta pengusaha travel yang ada di Sulawesi Selatan memanfaatkan #DiIndonesiaaja Travel Fair (DIATF) 2024 membuat paket promo agar bisa menarik wisatawan datang ke daerah ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Ini Daftar Daerah di Sulsel dengan Tingkat Kehamilan Anak Tertinggi
-
Kejaksaan Periksa Anak Buah Tito Karnavian: Dugaan Korupsi Bibit Nanas Rp60 Miliar
-
Ledakan Guncang Kafe di Makassar, Ini Dugaan Awal
-
Jeritan Ibu-Ibu Korban Banjir Minta Cangkul dan Sekop ke Jusuf Kalla
-
Stadion Untia Makassar Jadi Proyek Strategis Tahun 2026