Calon wakil Gubernur nomor urut 1 Azhar Arsyad menambahkan jika terpilih, akan dibangun smart health di tiap kecamatan. Sehingga pelayanan kesehatan bukan lagi tiap kabupaten/kota tapi tiap kecamatan.
Sementara, Andi Sudirman Sulaiman menjelaskan konsentrasi layanan kesehatan selama ini hanya berfokus di kesehatan. Sehingga saat ia menjabat sebagai Gubernur, ia membangun empat rumah sakit regional yang bisa dijangkau oleh 300 desa.
"Dan langsung bekerjasama dengan BPJS. Ada 300 desa yang bisa menjangkau rumah sakit kita, paling penting ada 13 dokter spesialis yang kita tugaskan untuk melayani dan diberi insentif Rp30 juta setiap bulan. Itu bisa dicek. Artinya, bisa dijangkau dan terjangkau," sebutnya.
Kata Sudirman, indeks kesehatan Sulsel juga cukup baik, yakni di angka 1,7 terhadap 1.000 warga Sulsel. Dan ini akan direplikasi di kawasan utara dan selatan Sulsel.
Baca Juga: Sulsel Menanti! Siapa Unggul Debat Perdana Pilgub Sulsel, Andalan Hati atau DIA?
Ke depan, kerja sama dengan pihak swasta juga akan diutamakan. Sebelumnya sudah ada rumah sakit Kementerian Kesehatan di Center Poin of Indonesia yang bisa menunjang pelayanan kesehatan di Sulsel.
4. Pembangunan Berkelanjutan untuk Ekonomi Perempuan
Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan perubahan iklim dialami oleh seluruh dunia dengan dampak yang sangat besar. Pihaknya menawarkan program dekarbonisasi dan oksigenisasi.
Itu bisa diwujudkan dengan penanaman mangrove. Makassar saat ini, kata Danny, punya hutan mangrove di Lantebung. Mangrove dipercaya bisa melakukan dekarbonisasi dan oksigenasi yang tinggi.
"Kami canangkan sekolah energi hijau, mobil juga dengan EV (mobil listrik), saat ada pertemuan besar, kita usahakan low carbon, seperti saat sholat subuh berjamaah tanpa emisi. Kita juga join dengan Australia dan Amerika (membahas emisi karbon)," sebutnya.
Baca Juga: Kepala Samsat Makassar Terancam Penjara 6 Bulan, Ini Respons Pj Gubernur Sulsel
Pada lorong wisata yang digagas Danny Pomanto juga didominasi oleh perempuan. Para perempuan dinilai mampu mewujudkan kemandirian pangan.
Sementara, calon wakil gubernur 02 Fatmawati Rusdi mengatakan salah satu fokus mereka adalah pemenuhan ekonomi perempuan. Menurutnya, perempuan memang rentan dan sangat merasakan dampak dari perubahan iklim, tapi merekalah penggerak perekonomian.
"Saya keliling 24 kabupaten kota, para perempuan menitipkan aspirasinya bahwa mereka ingin diberdayakan. Jadi basis utamanya bisa dengan penguatan UMKM, tidak hanya bantuan stimulan tapi juga pendampingan dan pemasaran secara digitalisasi," sebutnya.
5. Reformasi Birokrasi
Calon wakil Gubernur nomor urut 1 Azhar Arsyad mengatakan pelayanan reformasi birokrasi selama ini memang kurang optimal. Seperti pengurusan perizinan di PTSP, BPJS dan pelayanan administrasi kependudukan, sehingga harus jadi perhatian serius.
"Selama ini ada masalah. Susah memang karena faktor kultural dan political will," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
3 Mantan Stafsus Nadiem Makarim yang Akan Diperiksa Kejagung Besok
-
9 Rumah di Karuwisi Kota Makassar Ludes Terbakar
-
Gorontalo Darurat Sampah! Apa Tindakan Gubernur?
-
Daftar 5 Perusahaan yang Dapat Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
-
Air Mata dan Keberanian: Perjuangan Andi Ninnong, Perempuan Bugis Mengubah Wajo Jadi Bagian NKRI