Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:53 WIB
Pembukaan Bimbingan Teknis Pengelolaan Komoditas Hortikultura Skala Rumah Tangga, di AAS Building, Jalan Urip Sumiharjo, Kamis, 22 Agustus 2024 [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

SuaraSulsel.id - Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh didampingi Penjabat Ketua TP PKK Sulsel Ninuk Triyanti Zudan, menghadiri Pembukaan Bimbingan Teknis Pengelolaan Komoditas Hortikultura Skala Rumah Tangga, di AAS Building, Jalan Urip Sumiharjo, Kamis, 22 Agustus 2024.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Dalam sambutan Prof Zudan di hadapan pengurus organisasi Forkopimda Sulsel serta Ketua TP PKK kabupaten dan kota, ia menyampaikan, terima kasih dan menitipkan untuk mengimplementasikan hasil bimtek ini di lapangan.

Ia juga berterima kasih atas seluruh fasilitasi dari Kementerian Pertanian serta dukungan dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja Indonesia Maju (OASE KIM) untuk Sulsel.

Baca Juga: Koalisi Parpol di Pilgub Sulsel Terancam Goyah Pasca Putusan MK, Siapa Untung?

"Serta untuk kelompok wanita tani yang luar biasa, titip untuk terus dikembangkan upaya kita mendorong hortikultura yang bisa tumbuh di skala perumahan dan skala rumah tangga," ujarnya.

Prof Zudan menjelaskan, saat ini bersama Kementerian Pertanian dipadukan dana APBN dan APBD saat ini menghidupkan kembali tanaman kopi, kakao, pala dan kelapa yang merupakan tanaman jangka panjang sebanyak 12 juta bibit.

Dia juga mengapresiasi tambahan pupuk 877 ribu ton pupuk bersubsidi dan pompanisasi 4.355 unit untuk Sulsel, dan ini sangat membantu di musim kemarau.

Adapun Mentan Andi Amran Sulaiman mengapresiasi dukungan Pemprov Sulsel.

"Kami apresiasi Pak Gubernur luar biasa menjadi tuan rumah sehingga acara ini terlaksana dengan baik. Program Pangan Lestari harus digalakkan di seluruh Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Jufri Rahman: Pembangunan Harus Merata

Dia bahkan mengakui bahwa Prof. Zudan menjadi inisiator, mengawali sejak menjabat pertama kali mendorong tanaman tahunan dan musiman untuk rumah tangga.

"Ini kita harus kembangkan, bisa dibayangkan kalau kita tanam hortikultura tadi di pekarangan dan perkebunan dari Pangan Lestari," jelasnya.

Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat dengan mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan.

Program ini bertujuan meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan, serta meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Menteri Pertanian sendiri menyerahan tanaman pekarangan 1.150 polybag terdiri dari cabai, sirih, sereh, kunyit, lengkuas, jahe, mangga, dan bioflok ikan lele sebanyak bioflok 30 unit. Bantuan ini kemudian ditingkatkan jumlahnya oleh Menteri Pertanian menjadi 10.000 polybag.

"Karena saya melihat semangat Pak Gubernur dan Ibu Ketua PKK luar biasa. Kami tambah, kita galakkan dan pangan ini harus terjaga dengan baik. Kita insya Allah akan kembalikan swasembada pangan sebelum paling lambat tiga tahun," ujarnya.

Dalam upaya menanggulangi masalah stunting di Indonesia, pemanfaatan lahan pekarangan melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) menjadi salah satu solusi yang efektif.

Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan pendapatan rumah tangga di wilayah pedesaan.

"Ini sehat untuk anak-anak kita, karena langsung dipetik di rumah tangga, katakanlah cabai lima pot, sayur sepuluh pot seperti yang kita lihat, hydroponik dan seterusnya," kata Mentan Amran.

Load More