SuaraSulsel.id - Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh didampingi Penjabat Ketua TP PKK Sulsel Ninuk Triyanti Zudan, menghadiri Pembukaan Bimbingan Teknis Pengelolaan Komoditas Hortikultura Skala Rumah Tangga, di AAS Building, Jalan Urip Sumiharjo, Kamis, 22 Agustus 2024.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Dalam sambutan Prof Zudan di hadapan pengurus organisasi Forkopimda Sulsel serta Ketua TP PKK kabupaten dan kota, ia menyampaikan, terima kasih dan menitipkan untuk mengimplementasikan hasil bimtek ini di lapangan.
Ia juga berterima kasih atas seluruh fasilitasi dari Kementerian Pertanian serta dukungan dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja Indonesia Maju (OASE KIM) untuk Sulsel.
"Serta untuk kelompok wanita tani yang luar biasa, titip untuk terus dikembangkan upaya kita mendorong hortikultura yang bisa tumbuh di skala perumahan dan skala rumah tangga," ujarnya.
Prof Zudan menjelaskan, saat ini bersama Kementerian Pertanian dipadukan dana APBN dan APBD saat ini menghidupkan kembali tanaman kopi, kakao, pala dan kelapa yang merupakan tanaman jangka panjang sebanyak 12 juta bibit.
Dia juga mengapresiasi tambahan pupuk 877 ribu ton pupuk bersubsidi dan pompanisasi 4.355 unit untuk Sulsel, dan ini sangat membantu di musim kemarau.
Adapun Mentan Andi Amran Sulaiman mengapresiasi dukungan Pemprov Sulsel.
"Kami apresiasi Pak Gubernur luar biasa menjadi tuan rumah sehingga acara ini terlaksana dengan baik. Program Pangan Lestari harus digalakkan di seluruh Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Koalisi Parpol di Pilgub Sulsel Terancam Goyah Pasca Putusan MK, Siapa Untung?
Dia bahkan mengakui bahwa Prof. Zudan menjadi inisiator, mengawali sejak menjabat pertama kali mendorong tanaman tahunan dan musiman untuk rumah tangga.
"Ini kita harus kembangkan, bisa dibayangkan kalau kita tanam hortikultura tadi di pekarangan dan perkebunan dari Pangan Lestari," jelasnya.
Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat dengan mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan.
Program ini bertujuan meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan, serta meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Menteri Pertanian sendiri menyerahan tanaman pekarangan 1.150 polybag terdiri dari cabai, sirih, sereh, kunyit, lengkuas, jahe, mangga, dan bioflok ikan lele sebanyak bioflok 30 unit. Bantuan ini kemudian ditingkatkan jumlahnya oleh Menteri Pertanian menjadi 10.000 polybag.
"Karena saya melihat semangat Pak Gubernur dan Ibu Ketua PKK luar biasa. Kami tambah, kita galakkan dan pangan ini harus terjaga dengan baik. Kita insya Allah akan kembalikan swasembada pangan sebelum paling lambat tiga tahun," ujarnya.
Dalam upaya menanggulangi masalah stunting di Indonesia, pemanfaatan lahan pekarangan melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) menjadi salah satu solusi yang efektif.
Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan pendapatan rumah tangga di wilayah pedesaan.
"Ini sehat untuk anak-anak kita, karena langsung dipetik di rumah tangga, katakanlah cabai lima pot, sayur sepuluh pot seperti yang kita lihat, hydroponik dan seterusnya," kata Mentan Amran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
BMKG: Makassar Belum Masuk Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Yusril Belum Butuh Tim Pencari Fakta Kerusuhan Makassar, Kenapa?
-
Korban Bencana Meningkat? Sekda Sulsel Bongkar Penyebab & Solusi yang Jarang Diketahui
-
Gubernur Andi Sudirman Temui Korban Kebakaran Jalan Baji Dakka
-
Pencuri dan Penadah Barang Hasil Kerusuhan DPRD Makassar Ditangkap