SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terpaksa membatalkan tiga paket proyek pengerjaan jalan dan jembatan tahun 2024. Anggarannya dialokasikan untuk menutupi utang ke kontraktor.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Pemprov Sulsel Irawan mengatakan tiga proyek tersebut ada di Solo-Paneki-Kulampu di Kabupaten Wajo, Palampang-Munte-Botolempangan di Kabupaten Sinjai dan pengerjaan jembatan Tanggara di Malino-batas Sinjai.
"Total utang Rp280 miliar itu untuk 26 kontraktor, konsultan pengawas dan ada juga kelompok kerja penyedia," ujarnya kepada media, Selasa, 20 Agustus 2024.
Irawan menyebut utang tersebut tercatat sepanjang tahun 2022-2023. Pembayarannya pun dilakukan secara bertahap karena nilainya yang cukup besar.
"Kita sementara melakukan pembayaran utang itu secara bertahap melalui anggaran parsial," jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Astina Abbas menjelaskan, tiga paket proyek yang batal dikerjakan nilainya mencapai Rp14,6 miliar.
Paket tersebut terpaksa tidak dikerja karena adanya refocussing untuk melunasi utang.
"Nilainya Rp14,6 miliar untuk tiga paket itu. Kita sedang upayakan semua utang (ke kontraktor) terbayar tahun ini," sebutnya.
Astina menambahkan ada 11 proyek pembangunan dan rekonstruksi jalan dan rehabilitasi jembatan yang sedang dikerjakan pihaknya. Tiga diantaranya saat ini sudah rampung seratus persen dan delapan paket masih on progres.
Baca Juga: 6,6 Juta Pemilih Sementara untuk Pilkada Sulsel 2024, Ini Rinciannya
Salah satu pengerjaan yang saat ini sedang dikebut yaitu pembangunan jalan dan jalur pedestrian di Kawasan Center Poin of Indonesia (CPI) dengan nilai Rp9 miliar. Proyek tersebut mesti rampung sebelum Presiden RI Joko Widodo datang ke Makassar pada bulan September.
Secara umum, panjang ruas jalan provinsi mencapai 2014,23 km. Dari angka itu, kondisi kemantapan jalan provinsi di Sulawesi Selatan mencapai 75,38 persen.
Kondisi jalan dalam keadaan baik mencapai 948,7 km, kondisi sedang 569,5 km, rusak ringan 176,6 km, dan rusak berat 319,3 km.
Kata Astina, masih ada sekitar 500 kilometer jalan provinsi yang rusak di Sulsel. Sementara, Pemprov Sulsel tahun ini hanya menganggarkan perbaikan jalan sepanjang 8 km saja.
"Mohon maaf kami tidak bisa maksimal karena anggaran pemeliharaan rutin terlalu kecil. Kondisi kita sedang kesulitan," ucapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Gubernur Sulsel Perintahkan Kenaikan Pajak Ditunda dan Dikaji Kembali
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor