Beberapa hari kemudian, terjadi saling tembak-menembak. Monginsidi nyaris tertangkap, tapi lolos.
Wolter Monginsidi juga pernah menggabungkan diri dengan pasukan Ranggong Daeng Romo. Markas pasukan ini ada di Polongbangkeng, Takalar.
Monginsidi bertugas sebagai penyidik karena kemampuannya dalam berbahasa asing dan wajahnya yang dinilai mirip orang Indo-Belanda. Pernah suatu hari, ia memasuki kota Ujung Pandang seorang diri dan menyamar sebagai tentara Belanda.
Dia berani menghentikan mobil jeep tentara Belanda untuk ikut menumpang. Namun, di tengah jalan, Monginsidi menodongkan pistol ke pengemudi hingga membuatnya tak berdaya. Senjata dan mobil milik Belanda itu lantas dirampas.
Sejak itu, ia mulai dikenali. Belanda pun menggelar razia besar-besaran untuk menangkapnya. Monginsidi terjaring dan tertangkap akhir Februari 1947.
Baca Juga: Pahlawan Nasional Opu Daeng Risadju Akan Diabadikan Sebagai Nama Jalan di Kota Makassar
Delapan bulan di penjara, kawan-kawan seperjuangan Monginsidi berhasil menyelundupkan dua granat yang dimasukan ke dalam roti. Granat itu kemudian diledakkan di kompleks penjara membuat Monginsidi dan rekannya berhasil melarikan diri.
Pengkhianatan
Namun, setahun berselang, Monginsidi kembali terkepung di sebuah gang pemukiman warga. Ia tidak mengira jika posisinya diketahui oleh Belanda.
Rupanya, ia dikhianati oleh tiga temannya sendiri. Abdullah Hadade, HM Yoseph, dan Lewang Daeng Matari.
Jika ingin melawan, sebenarnya bisa saja. Monginsidi masih punya sebuah granat yang bisa ia lemparkan. Tapi, risikonya terlalu besar. Gang tempatnya terkepung itu adalah area pemukiman warga.
Baca Juga: Sosok Pahlawan Nasional Soeharto, Ajudan Presiden Soekarno Dari Desa Tegalgondo
Ia pun akhirnya menyerah demi keselamatan rakyat. Tangan dan kaki Monginsidi dibelenggu dengan rantai, kemudian dikaitkan ke dinding tembok tahanan di Kis Kampement Makassar.
Berita Terkait
-
Persik Kediri Kecolongan di Injury Time, Marcelo Rospide Kecewa Berat
-
Persekutuan Berdarah: Sultan Kutai dan Raja Wajo Bersatu Lawan VOC, Apa yang Terjadi di Selat Makassar?
-
Sempat Protes, Paul Munster Minta Maaf dan Apresiasi Stadion BJ Habibie
-
Link Live Streaming PSM Makassar vs Persebaya Surabaya di BRI Liga 1
-
Paul Munster Kabarkan Kondisi Pemain Persebaya Surabaya, Ada yang Berpotensi Absen?
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta