SuaraSulsel.id - FA (13), warga kota Makassar, Sulawesi Selatan jadi korban penganiayaan majikan dan rekan kerjanya hingga tewas. Korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 29 Maret 2024 di BTN Sultan Residence, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang. FA diduga dianiaya hingga meregang nyawa.
Orang tua korban, Nursia mengatakan pihak keluarga mendapat informasi anaknya meninggal pada Kamis, sore. Salah satu pelaku, Muhammad Ali (36), yang tak lain adalah majikan korban mengatakan FA meninggal karena terjatuh di kamar mandi.
Nursia mengaku pihak keluarga sempat pasrah dan menganggap ini sudah ajal. Mereka pun meminta agar jasad anaknya bisa dibawa pulang ke Makassar.
Baca Juga: Seorang Napi Terorisme Asal Kota Makassar Bebas, Ikrar Setia ke NKRI
"Dia bilang meninggal anak'ta, saya bilang kenapa bisa? dia jawab, jatuh katanya di kamar mandi. Tapi saat jenazahnya sampai di sini, saya lihat ini banyak lebam luka pukul di tubuhnya," ujarnya.
"Telinganya bengkak dan keluar darah. Pipi, hidung dan bagian belakang lebam," lanjutnya.
Pihak keluarga yang mendapati kejanggalan itu langsung melaporkan kasus ini ke kepolisian. Korban juga menjalani autopsi di RS Bhayangkara Makassar.
Penyidik kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan fakta bahwa FA sebenarnya dianiaya hingga tewas.
Kata Nursia, FA ikut Muhammad Ali bekerja di Sidrap sejak tahun 2022. Katanya bekerja di sebuah kafe.
Baca Juga: Waspada! Modus Baru Penipuan Tukar Kartu ATM di Kota Makassar
Namun pihak keluarga kaget saat mengetahui korban meninggal di Pinrang.
"Karena dia bilang bekerja di Sidrap, di kafe," ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Pinrang Iptu Reza Pahlawan mengaku pihaknya sudah mengamankan dua pelaku pada Jumat, 29 Maret 2024. Mereka adalah majikan korban Muhammad Ali, dan salah seorang pekerja di kafe bernama Farah (19).
"F ini sesama karyawan di kafe itu, dia dendam sama korban dan ikut menganiaya," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu, 30 Maret 2024.
Reza mengatakan motif penganiayaan terjadi lantaran pelaku kesal. Korban dianggap tidak bisa menjaga anak pelaku dengan baik.
Pelaku yang tersulut emosi kemudian meninju ulu hati korban dan mecekiknya.
"Korban ini selain sebagai pelayan di kafe, juga sering disuruh jaga anak majikannya. Dari keterangan pelaku ini kesal karena tidak bisa jaga anak," bebernya.
Kata Reza, polisi juga akan mendalami apakah FA merupakan korban eksploitasi anak.
"Iya, kita dalami," ucapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat