SuaraSulsel.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan 3.724 unit hunian tetap (Huntap) dan infrastruktur permukiman Pascabencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (26/3/2024).
Pembangunan Huntap yang dibangun oleh Kementerian PUPR ini merupakan tindak lanjut penanganan infrastruktur dan perumahan untuk masyarakat di Sulawesi Tengah setelah terjadi bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu pada 2018 lalu.
“Dengan mengucap Bismillahirahmanirahim, pada hari ini Huntap Pascabencana gempa bumi Palu saya nyatakan diresmikan," ujar Presiden RI Joko Widodo usai melakukan Peresmian Huntap dan Infrastruktur Permukiman di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Presiden Joko Widodo berharap nantinya kompleks Huntap ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Dirinya berharap masyarakat Sulawesi Tengah yang terdampak bencana bisa kembali bangkit menjalani kehidupan bersama keluarganya di rumah yang dibangun dengan teknologi rumah tahan gempa tersebut.
Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Salurkan Bantuan Pangan Presiden Jokowi untuk Warga Miskin Bantaeng
"Semua Huntapnya sudah selesai dan tadi kita sudah meresmikan secara simbolik. Alhamdulillah ada Fasum, Fasos dan Faskesnya juga. Kita harapkan nanti akan menjadi tempat membangun kehidupan yang baru disana,” terang Presiden.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan huntap yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui Program Sejuta Rumah. Selain itu juga menjadi upaya pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
Total Huntap yang saat ini diresmikan sebanyak 3.724 unit Huntap dan Infrastruktur Permukiman dengan rincian ada di Kota Palu sebanyak 2.231 unit rumah dengan luas lahan 66,2 Ha, Kabupaten Sigi sebanyak 730 unit rumah dengan luas lahan 97,46 Ha, dan Kabupaten Donggala sebanyak 763 unit rumah dengan luas lahan 16,55 Ha.
“Pembangunan Huntap dan Infrastruktur Permukiman ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Diharapkan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman, para penerima bantuan dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik," katanya.
Sebagai informasi tambahan selain meresmikan Huntap Presiden juga meresmikan Gedung Rumah Sakit Anutapura Medical Center Palu dan hasil Rekonstruksi Gedung dan Kampus UIN Datokarama Palu.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Terima 3 Aset Jalan dari Kementerian PUPR
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menerangkan, total Huntap yang saat ini diresmikan sebanyak 3.724 unit Huntap dan Infrastruktur Permukiman dengan rincian ada di Kota Palu sebanyak 2.231 unit rumah dengan luas lahan 66,2 Ha, Kabupaten Sigi sebanyak 730 unit rumah dengan luas lahan 97,46 Ha, dan Kabupaten Donggala sebanyak 763 unit rumah dengan luas lahan 16,55 Ha.
Pembangunan Huntap, imbuhnya, dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR. Sebanyak 3.724 unit Huntap dibangun Kementerian PUPR tersebar di Kota Palu dengan luas lahan 66,2 Hektar dengan jumlah hunian 2.231 unit, Kabupaten Sigi dengan luas lahan 97,46 Ha dengan jumlah hunian 730 unit. Selanjutnya di Kabupaten Dongala dengan luas lahan 16,55 Ha dengan jumlah hunian 763 unit.
Pembangunan Huntap di Kota Palu berada di Huntap Duyu (230 unit), Huntap Talise (599 unit), Huntap Mandiri (308 unit), Huntap Balaroa (52 unit). Di Kabupaten Sigi pembangunan Huntap dilaksanakan di Huntap Pombewe (605 unit), Huntap Lambara (62 unit), Huntap Salua (63 unit) dan di Kabupaten Donggala dilaksanakan di Huntap Loli Tasiburi II (32 unit), Huntap Wani (73 unit), Huntap Loli Raya atau Dondo (16 unit) dan Huntap Ganti (17 unit).
Lebih lanjut, Iwan menambahkan, sebelum melaksanakan pembangunan Huntap, pihaknya juga telah melakukan verifikasi bersama antara pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR dan pemerintah daerah setempat. Gubernur Sulawesi Tengah juga menerbitkan SK Gubernur Nomor 360 Tahun 2019 yang menyatakan bahwa warga terdampak bencana sebesar 8.788 unit dengan kriteria warga pemilik rumah atau ahli waris yang sah dengan ketentuan setiap pemilik rumah hanya mendapat satu unit huntap. Saat ini sebanyak 3.724 unit yang sudah terbangun dan secara resmi sudah diresmikan oleh presiden dengan nilai total biaya pembangunan Rp 1,05 Triliyun dan saat ini telah dilakukan penghunian sebanyak 3.195 unit.
“Selain membangun hunian tetap, Kementerian PUPR RI juga melengkapi pembangunan infrastruktur dasar seperti pembangunan jalan lingkungan dan akses kawasan permukiman, drainase, penerangan jalan umum (PJU), Fasum, Fasos, Faskes, Ruang Terbuka Publik, Jaringan air bersih beserta reservoir, Sistem Penegelolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT), TPS3R, dan kolam retensi”, terangnya.
Kementerian PUPR, kata Iwan, berharap dengan tinggal di Huntap ini dapat memulihkan kembali semangat masyarakat terdampak bencana untuk membangun kehidupan baru.
“Peresmian ini menandai kehidupan dan permukiman disini sudah bisa dimanfaatkan secara penuh oleh masyarakat terdampak. Masyarakat sudah bisa menempati tempat tinggal yang lebih layak. Ini juga merupakan bukti bahwa negara hadir untuk melindungi rakyat dan meningkatkan kualitas lingkungannya,” tandasnya.
Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan Huntap antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Walikota Palu Hadianto Rasyid, dan Perwakilan Forkopindo Sulawesi Tengah dan Kota Palu.
Berita Terkait
-
APBD Banggai Sulteng Bengkak Untuk Pembelian Gamis dan Jilbab Jelang Pilbup, Pengamat: Mencurigakan
-
Nge-Vlog Bareng Iriana, Jokowi Hari Ini OTW ke Jakarta buat Nengok Cucu: Bismillah
-
Donald Trump Menang Pilpres Lagi, Pimpinan Komisi I DPR Harap Hubungan RI-AS Dilanjutkan
-
Raih Hadiah Jutaan Rupiah, Yuk Ikutan Kompetisi Video Pendek Hari Jalan 2024
-
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Peran Tom Lembong Selama Membantu Pemerintahan Jokowi
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
Terkini
-
Beda Perlakuan Unhas ke Dosen Pelaku Pelecehan Seksual dan Mahasiswa Pesta Miras
-
Progam Special BRIguna, Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon biaya Provisi 50%
-
Berani Jujur! 3 Kepala KUA di Takalar Kembalikan Uang Gratifikasi dari Calon Pengantin
-
Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!