Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 25 Februari 2024 | 13:04 WIB
Momen bahagia pernikahan pasangan tuna rungu wicara di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Kisah bahagia datang dari sepasang penyandang disabilitas di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan bernama Yogi Praska dan Metia. Pasangan itu mengikat janji suci melalui pemberkatan nikah dengan menggunakan bahasa isyarat.

Proses pernikahan dipimpin oleh Pastor Patto Ball O.Carm dengan khidmat dan penuh haru.

Pernikahan antara Yogi dan Metia memang bukan seperti pernikahan pada biasanya. Pasalnya kedua mempelai merupakan penyandang tuna rungu wicara. Mereka berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.

Momen bahagia itu diabadikan sendiri oleh pastor Ball. Videonya kini viral di media sosial.

Baca Juga: Pria Toraja Siapkan Kuburan Mewah Seharga Rp120 Juta, Netizen Heboh!

Dalam video terlihat sepasang mempelai menggunakan pakaian adat Toraja itu terlihat sangat bahagia mengikuti prosesi pemberkatan.

Walau tak lihai menggunakan bahasa isyarat, Pastor Ball mampu mengarahkan kedua mempelai agar bisa memahami kata-katanya.

Sesekali juga aksi pastor mengundang tawa para tamu undangan. Pasalnya ia kebingungan untuk menggunakan bahasa isyarat.

Pastor Ball mengatakan pernikahan keduanya sudah melalui komunikasi dan izin dari pihak berwajib dalam hal ini Pastor Paroki di Toraja. Sehingga ia mendapat izin untuk melakukan pemberkatan pernikahan di halaman rumah mempelai wanita.

"Soal gestikulasi dalam pemberkatan itu spontan dan untuk membuat pasangan bisa mengerti. Tapi pelaksanaan perayaan ini telah disetujui oleh ordinaris setempat atau pastor Paroki," ujarnya, Minggu, 25 Februari 2024.

Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Pastikan Penyandang Disabilitas Bisa Mencoblos Dengan Baik di TPS

Ball mengatakan walau kedua mempelai bisu, tapi secara psikologis keduanya sehat dan baik. Mereka juga sudah melewati proses pembinaan dari gereja sehingga dianggap pantas untuk diberi Sakramen perkawinan.

"Pemberkatan dilaksanakan di rumah mempelai wanita karena alasannya pengantin wanita sakit. Sehingga saya menegaskan bahwa perkawinan itu sah menurut agama Katolik agar tidak salah tafsir," ucapnya.

Video itu kini mendapat reaksi dari banyak warganet. Mereka turut mendoakan kebahagiaan untuk kedua mempelai.

"Dari mereka kita bisa belajar bahwa cinta tidak butuh kata-kata yang indah tapi dengan rasa. Semoga langgeng," tulis akun Anna Loysha.

"Komunikasi batin jauh lebih intim dibanding komunikasi mulut. Ini cinta yang luar biasa. Selamat untuk kedua mempelai," tulis akun lain.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More