SuaraSulsel.id - Bank Indonesia memprediksi perekonomian di Sulawesi Selatan pada triwulan I 2024 akan tumbuh sekitar 4,5 persen dengan sejumlah indikator pada bulan berjalan.
"Ekonomi di Sulsel pada triwulan I tahun 2024 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 4,5 persen," kata Kepala Perwakilan BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda di Makassar, Sulsel, Kamis 8 Februari 2024.
Menurut dia, optimistis pertumbuhan ekonomi itu dengan beberapa indikator seperti daya beli masyarakat sudah mulai normal seiring pemulihan ekonomi pasca-COVID-19.
Berkaitan dengan hal tersebut, BI meyakini perekonomian Sulsel akan lebih baik, ditunjang dengan beberapa faktor di antaranya El Nino yang mulai berkurang intensitasnya dan cuaca diprediksi akan normal kembali dibanding tahun sebelumnya, selain juga adanya perhelatan pemilu.
Baca Juga: Kelompok Rentan di Sulawesi Selatan Dapat Pendidikan Politik Jelang Pemilu
"Menurut studi yang kami lakukan dan studi di tempat lain, kami berkesimpulan ada peningkatan di lapangan usaha seperti akomodasi makan minum, perdagangan, dan industri pengolahan," katanya.
Sementara situasi global, masih turun misalnya di China dan Amerika, juga turun sehingga net eksport tahun depan diperkirakan Sulsel lebih rendah dibanding 2023.
"Tujuan ekspor keluar rendah yang di mana demand mereka rendah. Ekspor kita turun sehingga net eksport import ikut turun," katanya.
Dari segi suku bunga juga berpengaruh, sementara negara maju juga suku bunganya tinggi. Bank Indonesia ikut menaikkan suku bunga pada 2023.
Sektor lain seperti pertanian, malah mengalami kontraksi karena El Nino, produksi menurun, performa pertanian juga malah mengalami kontraksi karena El Nino dan produksi juga menurun, inilah yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi 2023 lebih rendah.
Baca Juga: Perputaran Uang Meningkat Tajam Selama Masa Kampanye di Sulawesi Selatan, Capai Rp846 Miliar
BI juga merilis tantangan pertumbuhan ekonomi Sulsel tahun 2024 antara lain karena hambatan aspek daya saing provinsi dan aspek SDM yang masih relatif rendah.
Termasuk, indeks pembangunan manusia (IPM) yang masih berada di bawah rata-rata nasional. (Antara)
Berita Terkait
-
MIND ID Pacu Investasi, Hilirisasi Mineral Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi
-
Rupiah Menguat ke Rp15.857 per Dolar AS, Analis Prediksi Terus Menguat Dampak Suku Bunga BI
-
"Gali Lubang Tutup Lubang", Cara Sri Mulyani Bayar Utang Jatuh Tempo Rp800 T di 2025
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Bank Indonesia Dorong Literasi Ekonomi untuk Jakarta Global
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024