Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 10 Januari 2024 | 13:53 WIB
Tanri Abeng, Komisaris Utama Perseroda Sulsel [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

SuaraSulsel.id - Tanri Abeng, Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama di Indonesia, kini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroda Sulsel. Badan usaha milik daerah provinsi Sulawesi Selatan.

Tanri Abeng bertekad menjadikan Perseroda Sulsel sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terbaik sekaligus contoh bagi perusahaan daerah yang ada di Indonesia.

"Walaupun belum banyak yang hadir pada acara ini, tapi berita akan direvitalisasinya BUMD Sulsel, mudah-mudahan menjadi model BUMD di seluruh Indonesia," ungkap Tanri Abeng, pada malam ramah tamah Pemprov Sulsel dengan BUMD dan seluruh pengusaha di Sulsel, di Aula Tudang Sipulung, Rujab Gubernur Sulsel, Selasa malam, 9 Januari 2024.

Menurut Tanri Abeng, pembangunan negara harus dimulai dari daerah seperti Provinsi Sulsel ini. Apalagi pembangunan itu ada keterlibatan aktor-aktor ekonomi dan pengusaha.

Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Dorong Ekonomi Hijau di Kota Parepare

"Saya yakin bahwa pembangunan negara dan bangsa itu harus terjadi di daerah. Dan karena saya meyakini bahwa pembangunan itu bersumber dari pelaku ekonomi," kata Tanri Abeng, yang disambut tepuk tangan dari seluruh hadirin.

Sebagai solusi pembangunan, kata Tanri Abeng, harus dibangun dan dikelola dengan baik dulu BUMD di Provinsi Sulsel. Pengelolaan BUMD di Sulsel harus menjadi model bagi daerah lain.

"Maka kita harus bangun Badan Usaha Milik Daerah di seluruh Indonesia dan kita buat modelnya di Sulawesi Selatan ini," pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, pengusaha dan calon mitra bisnis Perseroda Sulsel baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Ekonomi Biru

Baca Juga: 4 Program Utama Pemprov Sulsel Kendalikan Inflasi

Arah pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mengusung konsep Ekonomi Biru. Hal ini untuk mewujudkan Provinsi Sulsel yang mandiri, maju, dan berkelanjutan.

Sebagai langkah awal dalam mewujudkan ekonomi biru, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menggelar Forum Pertemuan Antara Pengusaha, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Pemerintah Daerah se Sulsel Tahun 2024, di Hotel Four Points, Kota Makassar, Rabu, 10 Desember 2023. Forum ini dibuka Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.

Bahtiar mengungkapkan, Provinsi Sulsel merupakan daerah yang dinamis dan kondusif untuk pengembangan dunia investasi. Terutama yang berkaitan dengan sektor potensial yakni kelautan-perikanan, pertanian-perkebunan, sektor peternakan dan sektor energi, yang sejalan dengan konsep sustainability (keberlanjutan), iklusifitas, serta mendukung kelestarian lingkungan sebagaimana konsep yang diusung baik oleh Blue Economy maupun Green Economy.

"Ekonomi biru menjadi isu penting belakangan ini karena lautan yang sehat menyediakan pekerjaan dan makanan, menopang pertumbuhan ekonomi, mengatur iklim, dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir. Inilah yang menjadi arah ekonomi baru Sulsel," jelas Bahtiar.

Forum ini, lanjut Bahtiar, dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki Sulsel dan mengakselerasi pembangunan Sulsel di Tahun 2024. Maka, perlu penguatan dari semua pihak.

"Hari ini momentum bagi kita semua menentukan arah baru bagaimana kapal Phinisi di Sulawesi Selatan ini yang sedang berlayar menuju pulau impian, kita bawa ke track (jalur) yang benar," terangnya.

Ia menyampaikan, Sulsel yang dalam sejarahnya bukan hanya pintu Indonesia timur saat ini, tetapi ratusan tahun lalu daerah ini pintu perdagangan dunia. Sehingga perlu dibangkitkan.

Berdasarkan hal tersebut, saat ini sedang disusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sulsel, yakni 2024-2045. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, juga hendaknya membangun pembangunan daerah provinsi dan kabupaten/kota masing-masing, sebagai sub-sistem pembangunan nasional Indonesia, sekaligus sebagai subsistem pembangunan dunia.

"Kami yakini, Sulsel tidaklah satu ekosistem sendiri, tetapi saling berkaitan dengan pulau lainnya, termasuk di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua," imbuhnya.

Gubernur Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, juga turut diundang menghadiri forum ini.

Turut hadir Ketua DPRD Sulsel, unsur Forkopimda, Bupati/Wali Kota se Sulsel, Para Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se Sulsel, Ketua Komite Ekonomi Sulsel Tanri Abeng, Pimpinan Perbankan se Sulsel, pengusaha dan eksportir se Sulsel.

Juga dirangkaikan dengan penandatanganan Memory of Understanding (MoU) antara Pemprov Sulsel dengan Pemkab Enrekang, Bone, Wajo, Sidrap dan Soppeng. Serta, penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Sulsel Citra Indonesia dengan PT Prisma Pusaka Artha Raya tentang Rencana Kerjasama Penyediaan Air Bersih di Sulsel.

Load More