SuaraSulsel.id - Aksi unjuk rasa mahasiswa di Kantor PLN Sulselrabar berbuntut ricuh. Sejumlah mahasiswa diamankan dan dibawa ke kantor polisi.
Mahasiswa yang mengatasnamakan organisasi Himpunan Pelajar Pemuda Mahasiswa Indonesia (HPMMI) itu menggelar unjuk rasa di depan kantor PLN Sulselrabar, jalan Letjen Hertasning, kota Makassar, Senin, 4 Desember 2023.
Mereka menuntut kompensasi yang dijanjikan PLN akibat pemadaman lampu yang terjadi setiap hari.
Aksi kemudian dibubarkan paksa oleh polisi karena menimbulkan kemacetan. Mahasiswa yang tak terima kemudian berlari masuk ke dalam gedung kantor.
Baca Juga: Mahasiswa dan Dosen Unhas Diasingkan ke Moncongloe Karena Dituduh Anggota PKI
Aksi saling kejar mengejar antar massa dan polisi pun tidak terhindarkan. Dalam video yang beredar di media sosial sejumlah mahasiswa ditangkap dan tangannya diikat.
Kepala Bagian Operasional Polresta Makassar AKBP Darminto mengatakan pihaknya mengamankan enam orang yang diduga melakukan provokasi. Sebelumnya, petugas sudah bernegosiasi agar mereka bertemu dengan petinggi PLN, tapi ditolak.
"Jadi kami mengambil tindakan upaya paksa secara persuasif karena sudah mengganggu ketertiban publik. Kita sudah ingatkan, tidak mau," ujar Darminto.
Ia mengaku mahasiswa tidak dilarang untuk berunjuk rasa, tapi harus tahu batas. Mereka menutup jalan sehingga menimbulkan kemacetan.
Sementara, mahasiswa yang diamankan akan dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Warga Sulawesi Selatan Masih Harus Menderita Satu Bulan
"Nanti diperiksa di Satreskrim," jelasnya.
Dalam aksinya, mahasiswa menolak kompensasi yang diberikan oleh PLN selama pemadaman lampu. Dari keluhan masyarakat, kompensasi yang diberikan hanya untuk golongan 450 dan 900 VA sebesar Rp9.000.
Angka itu dinilai sangat kecil. Sebab, pemadaman terjadi selama 6 jam setiap hari, yang mengakibatkan lonjakan tagihan dan barang elektronik rusak.
"Kompensasi itu sangat rendah karena tagihan listrik sangat tinggi ketika pembayaran. Kompensasi yang ada tidak menguntungkan masyarakat," kata Jenderal Lapangan HPPMI, Ahmad Qusyairi.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Menggali Makna Mahasiswa 'Abadi': Antara Idealisme dan Keterlambatan Lulus
-
RUPS PLN Tetapkan Empat Komisaris Baru dan Perpanjang Dua Jabatan Direksi
-
Kuliah atau Kerja? Menyiasati Hidup Mahasiswa yang Multitasking
-
Mengikuti Organisasi Kampus: Sekadar Hiburan atau Langkah Menuju Karier?
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
Terkini
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Rocky Gerung Kritik Debat Pilkada Makassar: Monoton dan Panelis Tersiksa
-
Azizah Tolak Menyantap Makanan Bergizi Pemberian Wapres Gibran Rakabuming
-
Mau BMW & Hadiah Mewah Lainnya? Yuk! Ikutan BRImo FSTVL