Ia mengaku racun itu diciptakan secara otodidak. Tapi tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk memasarkannya.
Dulunya, Amran menjual hasil penemuannya hanya Rp100 ke petani. Bahkan dibagi cuma-cuma ke petani untuk uji coba.
"Dibagi gratis tapi masih banyak yang tidak percaya. Sekarang laku keras," tuturnya.
Kini, usahanya membuahkan hasil. Ia kerap memberi inspirasi hidup dan kiat sukses kepada generasi penerus.
Motto hidupnya adalah bekerja keras yang dimulai sepagi mungkin. Mulai mencari rezeki di luar rumah bahkan sebelum matahari terbit.
"Mau sukses? Jangan lihat matahari terbit di rumah," pesannya.
Rumus sukses lainnya adalah sedekah. Amran berprinsip tidak ada kerugian setitik pun dalam sedekah.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga: BREAKING NEWS: Andi Amran Sulaiman Dilantik Menjadi Menteri Pertanian RI
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Saksi Ahli Tegaskan Kredit Macet Tak Otomatis Korupsi dalam Sidang Agus Fitrawan
-
BPJS: Rumah Sakit Tidak Boleh Tolak Pasien Saat Libur Natal dan Tahun Baru
-
Jusuf Kalla Ungkap 'Musuh' Sebenarnya Pasca Banjir Sumatera dan Aceh
-
Demi 2 Karung Beras, Nenek 85 Tahun Sakit Parah Digendong ke Kantor Lurah
-
Akhirnya! Jalan Hertasning-Aroepala Diperbaiki Total, Sudirman: Bukan Tambal Sulam