SuaraSulsel.id - Polemik pergantian rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) berbuntut panjang. Kampus yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar itu dijaga ketat oleh sejumlah warga.
Dari pantauan SuaraSulsel.id, Rabu, 11 Oktober 2023, menara UMI yang juga dijadikan ruangan rektorat ditutup dan dijaga ketat, diduga orang bayaran. Sementara, di pagar ada beberapa spanduk terpajang bertuliskan, "UMI Darurat Pemimpin".
Beberapa pegawai hanya bisa berdiri di luar. Mereka dilarang untuk melewati batas pagar.
"Sudah dari kemarin dijaga. Katanya disuruh sama pak Rektor sebelumnya (Basri Modding)," ujar salah satu pegawai wanita yang terpaksa duduk di trotoar.
Pengakuan itu juga dibuktikan dari postingan putra Ibnu Basri Modding di akun instagramnya. Di video terlihat Ibnu menggambil video orang yang menjaga Menara UMI dan menuliskan kata "Lawan!".
Nama Ibnu sendiri disebut-sebut dalam kasus yang menyeret ayahnya, Basri Modding. Ia diduga melakukan "mark up" terhadap sejumlah pengerjaan proyek di UMI.
Salah satunya adalah pembangunan Taman Firdaus UMI dengan nilai fantastis, yaitu Rp14 miliar dan pemasangan videotron sebesar Rp1,2 miliar.
"Ya, sejumlah proyek itu yang kerjakan adalah perusahaannya. Lalu, yang tentukan nilai anggaran proyek itu ya dia sendiri (Basri Modding). Jadi, ada potensi dugaan korupsi," kata Pelaksana Tugas Rektor UMI, Profesor Sufirman Rahmat, Rabu, 11 Oktober 2023.
Dugaan Kerugian Rp28 Miliar
Baca Juga: Yayasan Usut Dugaan Korupsi Berjamaah di Kampus Universitas Muslim Indonesia
Dari hasil audit internal yang dilakukan yayasan, ada kerugian keuangan yang cukup besar jadi temuan. Diam-diam Basri sudah mengembalikan temuan tersebut sekitar Rp28,5 miliar ke rekening yayasan.
"Berarti dia akui, kan ada dikembalikan dana Rp28 miliar. Itu bukan dana yang kecil, tidak sedikit (jumlahnya)," jelas Sufirman.
Kendati sudah pengembalian kerugian, kata Sufirman, pihak yayasan masih terus melakukan audit. Pengawas internal akan mengaudit soal dugaan markup untuk sejumlah pembangunan yang dilakukan secara berjamaah.
Selama audit dilakukan, Basri juga tidak memberikan akses. Semua staf di Menara UMI dilarang untuk memberikan data.
"Audit yang sebelumnya itu bisa terlaksana karena saat itu pak Basri ke tanah suci. Jadi pengawas dengan segala cara cari data," sebutnya.
Basri Modding diduga melancarkan aksinya saat pimpinan yayasan Wakaf UMI Nurjaya Mokhtar sakit. Saat itu, semua fungsi yayasan diambil alih oleh rektor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Awas! Ini 4 Langkah Lindungi Diri dari Penipuan Mengatasnamakan Wagub Sulbar
-
Besok 7.032 Ketua RT/RW Makassar Dipilih Lewat Pemilu Raya
-
Skandal Nanas Rp60 Miliar! Kejati Sulsel Bongkar Aliran Dana, Saksi Kunci Diperiksa
-
Ribuan Guru Hadir! Inilah Komitmen Pemprov Sulsel untuk Pemerataan Pendidikan
-
Burung Kakaktua Galerita Diselundupkan Lewat Pelabuhan Ambon