Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 24 Juli 2023 | 09:56 WIB
15 orang penumpang kapal dinyatakan meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Senin 24 Juli 2023 [SuaraSulsel.id/Dokumentasi SAR]

SuaraSulsel.id - Hingga saat ini, 15 orang penumpang kapal dinyatakan meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.

Belasan warga Desa Lanto, Buton Tengah, dikabarkan meninggal dunia. Pada hari puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Buton Tengah ke-9, 23 Juli 2023.

Kapal yang ditumpangi warga tenggelam sepulang dari menonton konser musik perayaan HUT Buton Tengah di lapangan Lakorua, Kecamatan Mawasangka Tengah.

Berikut adalah identitas korban meninggal dunia:

Baca Juga: Belasan Warga Meninggal Dunia di Malam Puncak Peringatan HUT Kabupaten Buton Tengah

1.Yanti, Umur 20 tahun, alamat Desa Lagili
2.Sayana, Umur 38 tahun, alamat Desa Lagili
3.Narti, Umur 19 tahun, alamat Desa Lagili
4.Elena, Umur 24 tahun, alamat Desa Lagili
5.Nurasafila, Umur 26 tahun, alamat Desa Lagili
6.Eti Fariski, Umur 18 tahun, alamat Desa Lagili
7.Darni, Umur 17 tahun, alamat Desa Lagili
8.Lakiran, Umur 46 tahun, alamat Desa Lagili
9.Afkar, Umur 15 tahun, alamat Desa Lagili
10.Gadis, Umur 16 tahun, alamat Desa Lagili
11.Irma, Umur 17 tahun, alamat Desa Lagili
12.Muh Rifal, Umur 16 tahun, alamat Desa Lagili
13.Waunde, Umur 37 tahun, alamat Desa Lagili
14.Lusnawati, Umur 17 tahun, alamat Desa Lagili
15.Muh. Kisan, Umur 7 tahun, alamat Desa Lagili

Namun, ada 6 korban yang berhasil selamat dari kejadian tersebut dan saat ini sedang menjalani perawatan. Berikut adalah identitas korban selamat:

1.Marlina, Umur 18 tahun, alamat Desa Lagili
2.Putri Hanudin, Umur 14 tahun, alamat Desa Lagili
3.Salsia, Umur 26 tahun, alamat Desa Lagili
4.Egi, Umur 20 tahun, alamat Desa Lagili
5.Heni Marlina, Umur 23 tahun, alamat Desa Lagili
6.Paramita, Umur 15 tahun, alamat Desa Lagili

Sementara itu, proses pencarian masih dilakukan karena ada 19 orang yang masih belum ditemukan (jumlah perkiraan berdasarkan laporan awal jumlah penumpang sebanyak 40 orang).

Dalam operasi penyelamatan tersebut, beberapa unsur terlibat, antara lain Unit Siaga SAR Muna, Pos SAR Baubau, ABK RB210, Polres Buton Tengah, Polsek Mawasangka Timur, Babinsa Desa Lagili, PMI Baubau, Masyarakat sekitar, dan keluarga korban.

Baca Juga: Jemaah Haji Kloter 26 Debarkasi Makassar Wafat Jelang Take Off

Muhamad Arafah, Kepala KPP Kendari mengatakan kronologi kejadian, kapal penyeberangan antar desa ini tenggelam saat melakukan penyeberangan dari Lanto menuju Desa Lagii setelah mengikuti kegiatan HUT Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.

Saat ini, pihak berwenang dan tim SAR terus berupaya maksimal untuk menemukan korban yang masih belum ditemukan dan memberikan bantuan kepada keluarga korban yang meninggal dunia.

Proses Pencarian

Pada tanggal 24 Juli 2023, pukul 02.30 Wita, Comm Centre KPP Kendari menerima informasi yang mengejutkan dari Amba, Anggota Polsek Mawasangka Tengah.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa pada pukul 24.00 Wita terjadi kecelakaan kapal penyeberangan antar desa yang mengakibatkan tenggelamnya kapal di Teluk Majalengka Tengah.

Menanggapi laporan tersebut, pukul 02.50 Wita, Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna segera diberangkatkan menggunakan Rescue Car dengan membawa 1 Unit Rubber Boat untuk memberikan bantuan awal. Jarak tempuh dari LKK (Lokasi Kejadian Kapal) menuju Unit Siaga SAR Muna diperkirakan sekitar 95 KM.

Tidak lama setelah itu, pada pukul 04.50 Wita, Tim Rescue Pos SAR Baubau juga bergerak cepat dengan menggunakan RB 210, membawa 2 Unit Rubber Boat untuk memberikan bantuan SAR. Jarak tempuh dari LKK menuju pelabuhan Murhum Baubau diperkirakan sekitar 16 NM.

Pada pukul 05.20 Wita, Unit Siaga SAR Muna tiba di LKK dan segera berkoordinasi dengan aparat setempat. Diikuti kemudian oleh Tim Rescue Pos SAR Baubau pada pukul 06.10 Wita, yang juga tiba di LKK dengan menggunakan RB 210.

Dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban, tim dibagi menjadi 2 kelompok. Tim 1 melakukan penyelaman di sekitar LKK, sementara Tim 2 melakukan penyisiran di atas permukaan air di sekitar LKK menggunakan rubber boat dan longboat.

Load More