Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 25 Maret 2023 | 14:09 WIB
Polisi menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan mahasiswa Peternakan Universitas Hasanuddin oleh Mahasiswa FIKP, Sabtu 25 Maret 2023 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Wakil Rektor I Unhas Prof Muhammad Ruslin menegaskan tidak akan ada upaya damai dengan pelaku kekerasan.

"Tidak ada upaya damai. Kalau ada upaya mediasi berarti kita sama saja memelihara kekerasan di kampus," tegas Ruslin.

Ia menegaskan pihak kampus menghormati proses hukum di kepolisian saat ini. Mereka juga tidak akan mencabut laporan.

"Kami sejak awal tidak mendukung aksi kekerasan di kampus. Jadi soal mediasi, itu tidak akan dilakukan," tegasnya.

Baca Juga: Kampus Unhas Dapat Intimidasi Untuk Bebaskan Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa

Sebelumnya, polisi menetapkan delapan orang tersangka dari kasus penganiayaan dan tawuran di kampus Unhas.

Lima orang merupakan mahasiswa Peternakan, dua orang mahasiswa FIKP dan satu orang petugas kebersihan.

Mereka saat ini masih ditahan dan menjalani proses di Mapolrestabes Makassar. Untuk selanjutnya dilimpahkan ke Kejaksaan.

Rekonstruksi Kasus

Polisi menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan di Universitas Hasanuddin atau Unhas Makassar. Ada empat orang saksi yang dihadirkan untuk dimintai keterangan.

Baca Juga: 5 Mahasiswa Peternakan dan 2 Mahasiswa Ilmu Kelautan Unhas Terancam 5 Tahun Penjara

Ketua Satgas Prof Amir Ilyas mengatakan, rekonstruksi dilakukan untuk mencocokan keterangan antara saksi dan korban.

Rekonstruksi dilakukan untuk kasus penganiayaan terhadap mahasiswa Fakultas Peternakan bernama Fahrul.

Pelakunya disebut bernama Caesar Islam dan Khoirul Zaman. Keduanya merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP).

"Saksi ada dua orang dari mahasiswa dan dua dari Satpam. Mereka yang lihat saat ada penganiayaan itu," ujar Amir, Sabtu, 25 Maret 2023.

Kata Amir, kasus ini bermula saat korban sedang melintas di lapangan bola. Para pelaku yang kemudian mengetahui bahwa korban adalah mahasiswa Peternakan langsung menyerang.

Aksi itu sebagai balas dendam mereka atas kejadian sebelumnya. Kata Amir, gesekan antara Fakultas Peternakan dan Fakultas Ilmu Kelautan sudah terjadi sejak Kamis, 16 Maret 2023, dini hari.

Load More