SuaraSulsel.id - Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol mengatakan polisi telah menangkap seorang pria yang diduga memaksa pelajar di Kota Makassar pesta miras hingga meninggal dunia.
"Terduga pelaku saat ini telah dibawa ke Polrestabes Makassar. Inisial AL," kata Ridwan kepada Suara.com, Rabu 1 Maret 2023.
Dia mengatakan tidak akan pandang bulu dalam mengusut kasus ini. Saat ini, terduga pelaku lain dan korban yang masih hidup belum bisa diambil keterangannya karena masih dirawat.
"Belum bisa dimintai keterangan karena kritis. Setelah kondisinya membaik kita periksa," ujarnya.
Ia mengatakan ada tiga korban yang tewas karena kejadian ini. Dua lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Polisi juga belum menerima laporan dari keluarga korban yang meninggal dunia. Namun polisi menggunakan laporan model A untuk melakukan pengembangan.
Kata Ridwan, video yang beredar di media sosial akan jadi alat bukti untuk mengusut kasus tersebut. Polisi memastikan sedang membidik tersangka.
"Kami buat laporan model A untuk penyelidikan nanti kita cocokkan siapa yang jadi tersangka," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, kasus miras ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia, yakni Rahmat Fajar, Achmad Alif Rian Nizar, dan Reski. Dari lokasi, polisi menemukan botol alkohol 90 persen, minuman soda dan botol anggur merah.
Baca Juga: Viral Pelajar SMA di Kota Kupang Masuk Sekolah Pukul 05.00 Karena Perintah Gubernur NTT
Video Penganiayaan Viral
Tewasnya tiga pelajar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan karena menenggok minuman keras oplosan dianggap janggal. Korban diduga meninggal karena dianiaya.
Video penganiayaan itu bahkan viral di media sosial. Korban diduga meninggal dunia bukan karena minuman keras saja, tapi juga mendapat tindak kekerasan.
Rahmawati, orang tua korban dari Achmad Alif mengatakan anaknya sempat dipukul karena enggan minum miras oplosan. Salah satu temannya yang juga jadi korban sempat merekam aksi kekerasan tersebut.
"Iya, dia dipukul karena tidak mau minum. Jadi dipaksa. Dalam video juga anakku minta ampun kasihan," kata Rahmawati saat dikonfirmasi, Rabu, 1 Maret 2023.
Kasus ini bermula saat Achmad sempat mendatangi indekos salah satu temannya. Ketika kembali ke rumah, ia melihat kondisi anaknya dalam keadaan lemas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Gubernur Sulsel Hadiri Rakor Sinkronisasi Pusat dan Daerah Kemenko Polkam
-
Penampakan Sabu 3 Kg di Bandara Mutiara Palu
-
BPJS Diblokir! Nenek Penerima Bansos Ini Dituduh Judi Online
-
Suara Kritis dari Zona D Penjaringan Rektor Unhas: Kampus Hijau, UKT Adil, dan Dosen S3
-
Kantor Penghubung Sultra Digembok! Mahasiswa Jakarta Dilaporkan ke Polisi