SuaraSulsel.id - Polisi menggelar rekonstruksi kasus penculikan dan pembunuhan anak, Muhammad Fadli Sadewa (11) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 17 Januari 2023.
Ada 35 adegan yang diperagakan oleh tersangka pada rekonstruksi tersebut. Mulai saat pelaku membeli tali rafia dan berputar-putar di sekitar jalan Borong Raya untuk mencari mangsa.
Dalam rekonstruksi diketahui tersangka AD (17) sempat mendatangi parkiran Indomaret pada Minggu, 6 Januari 2023. Ia sempat melihat korban bersama temannya.
AD mengiming-imingi korban dengan uang Rp50 ribu. Dalihnya untuk membantu membersihkan rumah.
Baca Juga: Diskominfo Kota Makassar Telah Memasang 2.552 CCTV Untuk Tekan Aksi Kriminal di Makassar
Selanjutnya, korban dan tersangka AD menuju ke rumah tersangka lainnya, MF (18) dan menyampaikan bahwa sudah ada korban untuk dieksekusi.
Kedua tersangka dan korban lalu berboncengan ke rumah AD. Sesampainya di sana, korban ditawari bermain laptop yang ada di atas meja.
Saat itu, tersangka AD memangku korban dan membuka laptop. Sementara, tersangka MF berada di belakang AD.
Lalu, AD mencekik korban dari belakang dan MF membantu menutup mulut korban.
Saat korban sudah tak sadarkan diri dan jatuh ke lantai, AD membanting korban berulang kali hingga pingsan.
Baca Juga: Hasil Pemeriksaan Psikolog 2 Penculik dan Pembunuh Anak di Makassar Normal
MF lantas mengambil uang korban Rp5.000 ribu untuk membeli rokok.
AD lalu membopong korban ke toilet dan disiram berulang kali. Tujuannya untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia.
"Adegan korban disiram untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia. Disiram air berulang kali," ujar Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jufri Natsir.
Tersangka sempat mengecek denyut nadi korban. Setelah memastikan korban meninggal, keduanya panik.
Sebab pelaku tidak tahu cara membela tubuh korban untuk diambil organnya. Karena panik, mereka bersepakat membuang korban.
Selanjutnya, AD meminta AMF mengambil tali dan kantong plastik. Mereka membungkus korban dan membawa jasadnya ke bawah jembatan Moncongloe, Kabupaten Maros untuk dibuang.
"Jasad korban disimpan di bagian depan motor. Selanjutnya dibuang di (jembatan) kolam regulasi Nipa-nipa," kata Jufri.
Jufri mengaku salah satu tersangka yakni AD tidak dihadirkan saat rekonstruksi. Alasannya karena pelaku masih di bawah umur.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
27 Rumah di Luwu Utara Terendam Banjir dan Longsor, BPBD Minta Warga Waspada
-
Polres Gowa Tangkap Pelaku Judi Sabung Ayam Saat Idul Adha 1446 H
-
9 Orang Ditangkap Karena Melanggar Aturan Haji
-
Murid Dipukul Kepala Sekolah? DPRD Gorut Ngamuk, Janji Usut Tuntas!
-
Harga Emas Anjlok! Update Terbaru Antam, UBS, dan Galeri24 di Pegadaian