SuaraSulsel.id - Aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM terus bergulir. Berbagai elemen masyarakat, baik mahasiswa maupun organisasi lain menggelar demonstrasi.
Di Kota Makassar, tempat-tempat strategis menjadi titik aksi mulai diwaspadai. Hari ini, Senin 5 September 2022 hingga beberapa hari ke depan.
Sejumlah mahasiswa disebut akan menutup jalan protokol. Seperti jalan AP Pettarani, Jalan Sultan Alauddin, Jalan Urip Sumoharjo, dan jalan Perintis Kemerdekaan.
Setiap ada keputusan menaikkan harga BBM, selalu disambut mahasiswa dengan unjuk rasa. Serangkaian peristiwa yang tak terlupakan pernah terjadi di Kota Makassar.
Baca Juga: Tarif Pete-pete di Makassar Naik 10 Persen, Penumpang Pasar Sentral - Sudiang Bayar Rp9.000
Menjadi sejarah perlawanan mahasiswa di Kota Makassar. Terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Pada bulan Maret tahun 2012, ribuan mahasiswa di Kota Makassar turun ke jalan menuntut pemerintah menurunkan harga BBM.
Kala itu ditetapkan harga bensin premium atau gasoline ron 88 Rp6.500 per liter. Sementara minyak solar Rp5.500 per liter.
Aksi terjadi berhari-hari. Aparat dibuat kerja keras menghalau setiap aksi demonstrasi mahasiswa di sejumlah kampus di Kota Makassar. Jalan-jalan protokol ditutup mahasiswa dengan membakar cara ban bekas.
Di depan Kampus Universitas Hasanuddin ratusan mahasiswa berunjuk rasa menahan sejumlah kendaraan dinas pemerintah, mobil tangki pengangkut bahan bakar, dan menjarah ratusan tabung gas elpiji tiga kilogram. Satu unit mobil PT Coca Cola juga dibakar.
Baca Juga: Arthur Irawan: Jatuh 7 Kali, Bangkit 8 Kali
Sebelum membakar mobil Coca Cola, mahasiswa menjarah semua minuman yang diangkut mobil tersebut. Mereka membawanya masuk ke kampus dan menyimpannya untuk diminum ketika bentrok dengan polisi.
Sementara, sebagian gas 3 Kg yang dirampas langsung dibagikan kepada masyarakat.
Di Kampus UNM, saat itu, pasukan Brimob dilempari bom molotov oleh demonstran. Meski kendaraan lapis baja dan water cannon disiagakan di depan kampus, mahasiswa tidak mau membubarkan diri.
Tembakan gas air mata menambah semangat perlawanan mahasiswa. Bahkan sejumlah demonstran mengambil kembali peluru gas air mata yang ditembakkan. Kemudian dilemparkan kembali ke barisan pasukan Brimob.
Di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) dan UIN Alauddin, puluhan mahasiswa memblokade jalan. Menggunakan ban bekas yang dibakar dan menyandera mobil truk Pertamina. Bentrokan pun tak terhindarkan.
Ada sekitar 27 orang mahasiswa yang diamankan oleh polisi karena aksi tersebut. Termasuk diantaranya pembakar mobil Coca Cola.
Polisi Cegah Peristiwa 2012 Terjadi Kembali
Peristiwa yang sama dikhawatirkan kembali terjadi. Karena ribuan mahasiswa disebut akan turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM.
Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando mengatakan pihaknya telah menyiagakan sekitar 1.955 personil gabungan. Untuk melaksanakan pengamanan giat di beberapa lokasi. Salah satunya yang akan diawasi adalah SPBU.
"Ada sekitar sembilan kampus yang akan menggelar unjuk rasa, hari ini. Kami mengawasi sejumlah objek vital seperti SPBU, Kantor DPRD, Kantor Gubernur, Kejati dan Mapolda," kata Lando.
Ia berarap agar setiap elemen masyarakat yang menyampaikan aspirasinya selalu mentaati segala ketentuan yang berlaku. Tidak merugikan kepentingan umum. Sehingga penyampaian aspirasi dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
"Dan kepada masyarakat pengguna jalan raya agar selalu waspada terutama terkait dengan kemacetan arus lalu lintas. Selalu monitor perkembangan situasi. Sehingga tidak terjebak kemacetan," jelasnya.
Ia menyampaikan, polisi akan mengalihkan arus lalu lintas dengan menyesuaikan perkembangan situasi di lapangan. Sementara, untuk kendaraan besar diharapkan menghindari titik aksi. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Masyarakat tidak perlu takut, namun tetap waspada dalam setiap aktivitas. Kami harap masyarakat juga tidak percaya dengan isu yang sifatnya hoaks yang akibatnya akan merugikan semua pihak," ungkap Lando.
Pantauan SuaraSulsel.id, hingga Pukul 14.00 Wita, sejumlah ruas jalan utama di Kota Makassar tampak lengang. Tidak seperti biasanya, jumlah kendaraan yang lalu lalang terlihat berkurang.
Ribuan mahasiswa dan organisasi buruh yang dikabarkan akan berunjuk rasa hari ini belum terlihat. Namun petugas keamanan dilengkapi mobil taktis terlihat bersiaga di sejumlah lokasi.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
-
Promo Kuliner Khusus Nasabah BRI di Makassar: Dari Kopi Hingga Steak, Diskon Hingga 20%!
-
Dibela Orang Asli Bugis, Denny Sumargo dan Farhat Abbas Ditantang Naik Ring
-
Tiga Pengusaha Skincare di Makassar Jadi Tersangka, Tapi Identitas Dirahasiakan Polisi
-
Denny Sumargo Orang Mana? Cucu Crazy Rich Lancar Bilang Siri Na Pacce saat Tinggalkan Rumah Farhat Abbas
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024