Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 11 Agustus 2022 | 11:53 WIB
Jenazah ditandu sejauh 13 km di Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat karena pihak Puskesmas melarang menggunakan ambulans [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Jenazah ditandu sejauh 13 kilo meter viral di media sosial. Kejadiannya di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Video jenazah ditandu oleh delapan orang ini diupload oleh Fenny Tadius di akun facebook.

Fenny adalah kerabat dari almarhumah yang meninggal dunia, Tania. Almarhumah meninggal pada Selasa, 9 Agustus 2022 lalu di puskesmas Kalumpang.

Dalam postingannya, Fenny mengatakan pihak Puskesmas menolak mobil ambulans digunakan untuk mengangkut jenazah. Alasannya, karena ambulans di puskesmas hanya diperuntukkan bagi pasien yang sedang sakit.

Baca Juga: Oie Benny Ditemukan Tewas di Kamar Hotel Garden Palace Surabaya

"Jenasah orang tua kami terpaksa harus ditandu dari kecamatan menuju ke kampung. Jaraknya sekitar 13 kilo meter," kata Fenny.

Ia mengaku cukup kecewa karena pihak puskesmas tidak punya rasa empati sedikit pun. Apalagi, sopir ambulans di puskesmas itu adalah ponakannya.

Namun, kata Fenny, ia juga tak bisa berbuat banyak. Sebab hanya sopir. Sang sopir hanya menjalankan perintah kepala Puskesmas.

"Ada rasa kecewa juga. Sopir ambulans Puskesmas itu adalah ponakan saya sendiri. Selama ini dia yang mengantar orang-orang sakit. Tapi ketika orang tua atau neneknya sendiri, dia tidak bisa antar memakai ambulans tersebut," keluhnya.

Kejadian tersebut membuat Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi geram. Ia meminta maaf ke pihak keluarga dan berjanji akan mengevaluasi kinerja kepala Puskesmas tersebut.

Baca Juga: Polisi Parepare Bongkar Sampah di TPA Cari Jenazah Bayi

"Saya selaku Bupati Mamuju meminta maaf atas kejadian itu. Kami sangat menyesalkan PKM Kalumpang tidak mempunyai inisiatif untuk mengantarkan jenazah. Saya berjanji akan mengevaluasi kinerja kepala PKM-nya," ujar Sutinah.

Kata Sutinah, ambulans boleh-boleh saja digunakan untuk mengantar jenazah. Asalkan, tak ada kondisi emergency di PKM tersebut.

Dari kejadian itu, Sutinah mengaku sudah menginstruksikan kepada semua puskesmas di wilayahnya agar tidak lagi menolak pengantaran jenazah sampai ke rumah duka. Ia tak ingin kejadian serupa kembali terjadi.

"Boleh dipakai mengantar jenazah. Saya juga sudah menginstruksikan untuk seluruh Kepala PKM untuk melayani pengantaran jenazah dari PKM ke rumah duka. Sepanjang tidak ada kasus emergency," tegasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More