SuaraSulsel.id - Sejumlah produk es krim Haagen Dazs ditarik dari pasaran. Badan Pengawas Obat dan Makanan menemukan kandungan es krim yang dinilai berbahaya.
BPOM melarang produk Hageen Dazs rasa vanila dengan jenis kemasan pint dan mini cup, rasa vanila dengan jenis kemasan 100 ml dan 473 ml, dan rasa vanila dengan jenis kemasan bulkcan atau ukuran 9,46 liter. Es krim jenis ini mengandung senyawa Etilen Oksida (EtO) yang berbahaya.
Namun, di Kota Makassar penarikan produk tersebut belum dilakukan.
Kepala BPOM Makassar Hardianingsih mengaku sudah mendapat surat edaran soal penarikan produk dari BPOM pusat. Namun, pihaknya belum melakukan penarikan, karena masih harus dipelajari terlebih dahulu.
"Sudah ada (surat) hanya saja belum penarikan. Kita perlu pelajari terlebih dahulu produk apa saja yang akan ditarik," kata Hardianingsih saat dikonfirmasi, Kamis, 21 Juli 2022.
Ia mengatakan akan melakukan sosialisasi ke pedagang terlebih dahulu. Mereka tidak boleh lagi menjual produk Haagen Dazs rasa vanila.
"BPOM melakukan penarikan karena ada zat EtO atau Etilen Oksida itu yang melebih batas yang diizinkan oleh Uni Eropa," ungkapnya.
EtO merupakan pestisida yang berfungsi sebagai fumigan. Temuan residu EtO dalam pangan merupakan isu baru yang dimulai dengan notifikasi oleh EURASFF atau European Union Rapid Alert System for Food and Feed pada tahun 2020.
Jenis gas ini tidak berwarna tapi mudah terbakar dan berbau manis.
Baca Juga: Etilen Oksida, Zat Penyebab Iritasi Berbahaya Ditemukan di Es Krim Haagen Dazs
Di Makassar, karyawan toko es krim Haagen Dazs mengaku tidak tahu menahu soal es krim rasa vanila yang ditarik. Belum ada informasi dari BPOM ataupun lembaga yang berwenang hingga kini.
Padahal, rasa vanila cukup diminati oleh pembeli selama ini.
"Kalau soal penarikan belum tahu, belum ada informasinya. Tapi kebetulan vanila memang lagi habis," ujar salah satu karyawan toko es krim Haagen Dazs di Mall Ratu Indah.
Penarikan es krim asal Prancis ini diawali dengan informasi yang didapat dari Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) pada tanggal 8 Juli 2022, dari European Union Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF) tentang ditemukannya Etilen Oksida (EtO).
Dengan kadar melebihi batas yang diizinkan oleh European Union (EU) pada produk es krim rasa vanilla merek Haagen-Dazs.
BPOM menilai penarikan dilakukan untuk melindungi masyarakat dari bahaya kandungan senyawa kimia itu. Olehnya, importir diperintahkan untuk melakukan penarikan dari peredaran terhadap produk es krim rasa vanila merek Haagen-Dazs tersebut dan memperluas penarikan ke jenis kemasan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Krisis Gaji P3K di Donggala, Ini Kata Gubernur Sulteng
-
BNPT Mudahkan Korban Terorisme Klaim Hak: Cukup Klik 2 Link Ini
-
BYD atau Chery? Ini Mobil Listrik Kaum Sultan di Makassar
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Dendam Narkoba Motif Pembunuhan Berencana di Polewali Mandar, Pelaku Terancam Hukuman Mati