SuaraSulsel.id - Pimpinan khilafatul Muslimin di Kota Makassar Bakri Like berjanji kembali mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ikrar itu diucapkan Bakri di kantor Camat Tallo, Selasa, 28 Juni 2022.
Kapolsek Tallo, Kompol Badollahi mengatakan Bakri adalah pengurus Khilafatul Muslimin di Rapokalling, Kota Makassar. Ia bersama saudaranya, Arifin, sudah menyatakan diri keluar dari Khilafatul Muslimin atas kesadaran sendiri.
"Kita edukasi mereka dan menyatakan diri keluar dari Khilafatul Muslimin. Mereka berikrar kembali mencintai NKRI," ujar Badollahi saat dikonfirmasi.
Badollahi menjelaskan organisasi tersebut disinyalir terikat dengan jaringan teroris. Tim Densus 88 sebelumnya telah melakukan penyelidikan terhadap induk dari kelompok organisasi tersebut dan menyatakan organisasi ini radikal.
Baca Juga: Pameran Fashion dan Kuliner Paling Ditunggu, MTF Market 'Gangnam' Hadir di Mal Pipo Makassar
"Jaringan ini dianggap radikal. Mereka tidak percaya pemerintah dan negara," ujarnya.
Pemerintah, TNI, dan Polisi kemudian mengumpulkan mereka untuk diberi pemahaman soal pancasila dan NKRI. Apalagi organisasi ini ternyata cukup berkembang di Kota Makassar.
Selama ini mereka kerap melakukan pengajian dan ceramah agama. Namun, hanya di lingkup internal saja.
"Poskonya ada di beberapa tempat. Ada di Rapokalling yang sudah diturunkan spanduknya. Kita juga sudah bubarkan," ungkapnya.
Kesbangpol Kota Makassar juga akan melakukan pembinaan kepada anggota Khilafatul Muslimin lainnya. Apalagi beberapa dari mereka adalah pegawai negeri sipil.
Baca Juga: Takut Diamuk Massa, Pengelola Kafe Holywings Makassar Pilih Tutup
"Mereka akan diajak, diminta untuk kembali mencintai NKRI, menghargai ideologi pancasila," ungkapnya.
Diketahui, Khilafatul Muslimin adalah organisasi berlandaskan khilafah dan didirikan pada tahun 1977 oleh Abdul Qadir Baraja. Dalam pembentukannya, organisasi ini berpusat di Lampung.
Berbagai gerakan sudah dilakukan oleh golongan ini. Mengingat strukturnya yang bertumpuh pada khalifah pusat dan erat dengan kegiatan keislaman.
Namun, seiring berjalannya waktu, banyak gerakan yang dilakukan atau didukung oleh Khilafah Muslimin yang dianggap menyeleweng dari kaidah agama Islam yang sebenarnya. Sebut saja seperti keterlibatan sang pemimpin, Abdul Qadir Baraja dalam kasus terorisme pada tahun 1985.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat
-
Fadli Zon Ungkap Fakta Mengejutkan Keris Sulawesi Selatan
-
5 Rumah Adat Sulawesi Selatan: Dari Tongkonan Mendunia Hingga Langkanae Penuh Filosofi
-
Gubernur Sulsel Surati Prabowo, Minta Evaluasi Tambang Emas Raksasa di Luwu
-
Polisi Sebut Korban Tewas di Bulukumba Perakit Bom