Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 22 Mei 2022 | 10:21 WIB
Potret konglomerat jalan tol Jusuf Hamka (Youtube)

SuaraSulsel.id - Jusuf Hamka, pengusaha jalan tol yang biasa disapa Babah Alun membeberkan contoh Barack Obama. Sebagai orang keturunan yang berhasil memimpin Amerika Serikat secara baik.

"Kita lihat di Amerika ada Obama, Obama kan bukan orang Amerika asli. Tapi dia bisa jadi presiden yang luar biasa dibanding orang Amerika sendiri Donald Trump apa coba," ujar Jusuf Hamka.

Maka dari itu, Jusuf Hamka menambahkan kalau Indonesia tidak ada salahnya meniru Negara Amerika soal orang keturunan diperbolehkan jadi presiden.

"Jadi saya pikir kasihlah kesempatan, kita kan nggak tahu. Kalau memang nanti tidak baik, kita turunkan," pungkasnya.

Baca Juga: 71 Petugas Haji Embarkasi Makassar Dilatih untuk Tidak Membeda-bedakan Jemaah Dari Daerah Lain

Sontak saja unggahan video itu mematik perhatian warganet. Namun sebagian besar dari mereka justru tidak sependapat dengan apa yang disampaikan Jusuf Hamka.

"Untuk kali ini saya tidak sependapat dengan ada," ucap akun Delima Bor**.

"Gak setuju, harus asli Indonesia. Ini bukan Amerika jangan disama-samain," tulis akun RAINK**.

"Pemimpin negara itu bukan untuk dicoba-coba. Karena terlalu besar resiko dan kerugiannya nanti," cetus akun Lukman Hakim.

''Kata-kata terakhir, kalau memang tidak baik kita turunin. Masalahnya tidak semudah itu kita nurunin," tandas akun Ali Santo**

Baca Juga: Gubernur Khofifah Indar Parawansa Jadi Rebutan Swafoto Pada Pesta Pernikahan di Kota Makassar

Dinilai Tidak Pandang Bulu

Konglomerat perusahaan jalan tol Jusuf Hamka menyarankan kepada pemerintah untuk tidak mempersalahkan orang keturunan atau bukan pribumi yang ingin jadi Presiden Indonesia.

Seperti diketahui dalam undang-undang, syarat menjadi calon Presiden Indonesia harus dari kalangan pribumi asli.

Namun, di mata Jusuf Hamka selagi orang keturunan memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus seharusnya diperbolehkan menjadi Presiden Indonesia.

"Kalau nanti ada pemimpin yang keturunan, misal keturunan Tionghoa, Arab atau lainnya. Saya pikir kasihlah kesempatan. Selama dia bisa membawa negara dan masyarakat sejahtera, adil, makmur," buka Jusuf Hamka melalui video di kanal youtube Nasi Kuning Barokah

Bahkan Jusuf Hamka sampai sesumbar bahwa orang keturunan dinilai mampu memajukan dan mensejahterakan masyarakat tanpa pandang bulu.

"Karena dia keturunan, dia mungkin tidak berani macam-macam. Dia akan buktikan bahwa dia bekerja. Yang penting dia warga negara Indonesia," imbuhnya.

Load More