SuaraSulsel.id - Kementerian Agama RI bersama Kementerian Kesehatan RI melaksanakan bimbingan tekhnis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Terdiri dari TPHI, TPIHI, dan TKHI Embarkasi Makassar di Asrama Haji Sudiang Makassar.
Petugas berasal dari 8 Provinsi di Indonesia Timur, yakni Sulsel, Sultra, Sulbar, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulsel Ikbal Ismail menyampaikan, bimbingan teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Makassar musim Haji 1443 H / 2022 M akan dilaksanakan selama 6 hari. Tanggal 21 - 26 Mei 2022. Dengan Jumlah peserta 71 orang (TPHI, TPIHI dan TKHI).
Petugas ini akan membawa dan melayani Jemaah Calon Haji di Embarkasi Makassar yang berjumlah 7.160 Jemaah yang terbagi dalam 19 Kloter untuk Tahun 2022.
“Jumlah petugas relatif berkurang banyak, sebab kuota Jemaah haji untuk Indonesia juga berkurang. Tapi semoga hal ini jangan mengurangi semangat petugas dalam melaksanakan amanah sucinya," Papar Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulsel, dalam rilisnya Sabtu 21 Mei 2022.
Menurut mantan Kepala UPT Asrama Haji Sudiang Makassar ini, Jemaah Calon Haji Kloter pertama rencananya akan masuk Asrama Haji pada tanggal 16 Juni 2022 dan akan diberangkatkan pada tanggal 17 juni 2022.
Sementara Kloter terakhir di Embarkasi Makassar akan masuk Asrama Haji pada tanggal 1 Juli 2022 dan diberangkatkan ke Tanah Suci pada tanggal 2 Juli 2022.
Banyak Dinamika Haji
Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni dalam arahannya menyampaikan, setiap tahun dilaksanakan pelatihan petugas haji. Salah satu alasannya dikarenakan setiap tahun dan setiap saat ada saja dinamika kondisi perhajian. Olehnya itu peserta sangat diharapkan keseriusannya dalam mengikuti kegiatan ini.
Baca Juga: Jangan Sampai Ada Warga Jatim Gagal Berangkat Haji Gara-gara Persoalan Belum Divaksin
Heterogenitas calon jemaah haji Indonesia khususnya di Embarkasi Makassar juga menjadi faktor penting. Karenanya para petugas haji wajib memikul tanggungjawab besar ini dalam memberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kepada calon haji.
Khaeroni juga minta petugas haji agar memperhatikan dan memberikan layanan lebih kepada jemaah. Dikarenakan saat ini pelaksanaan haji masih dalam situasi pandemi Covid-19.
"Ingatkan terus jemaah kita agar tetap menjaga protokol kesehatan," ujar Kakanwil.
Kakanwil juga memberi pesan khusus kepada petugas agar menghindari ego sektoral baik kepada sesama petugas haji, maupun kepada Jemaah haji. Anggaplah semua jemaah haji kita itu adalah keluarga atau saudara kita. Jangan ada perlakuan berbeda meski yang didampingi mungkin lain daerah, atau lain provinsi.
“Jagalah dan layanilah mereka sebagaimana layaknya menjaga dan melayani keluarga dan saudara kandung kita,” harap Kakanwil.
Kakanwil berharap agar pelaksanaan ibadah haji tahun ini bisa berjalan semakin baik dan semakin meningkat. Utamanya dari sisi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan bagi jemaah haji Indonesia. Khususnya di Embarkasi Makassar. Peran penting petugas sangat menentukan keberhasilan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Dari Bogor ke Pasar Global, Begini Perjalanan Sila Artisan Tea Angkat Citra Teh Indonesia
-
Mesin ATM Dibobol Satpam, Ini Penjelasan Bank Sulselbar
-
Gaya Hidup Istri Bupati Enrekang di Spanyol: Antara Hak Pribadi dan Empati Publik, Netizen Terbelah
-
Dari Desa untuk Desa, AgenBRILink Ini Bantu Petani Lewat 3 Cabang
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar