Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 14 Desember 2021 | 07:10 WIB
Muamar, salah seorang pedagang cabai rawit di Pasar Serpong, Kota Tangsel, Jumat (12/3/2021). [Suara.com/Wivy]

SuaraSulsel.id - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional dan pedagang bumbu masakan di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo naik siginifikan dalam satu pekan terakhir.

Pantauan Antara di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Minggu, harga cabai rawit menyentuh angka Rp100 ribu/kg, padahal pekan lalu masih sempat dijual sekitar Rp35 ribu/kg.

Salah seorang pedagang, Olin Thalib mengatakan harga cabai rawit terus naik sejak pekan lalu.

"Kemarin dijual Rp85 ribu/kg, tapu pekan sebelumnya hanya Rp35 ribu/kg. Namun hari ini naik drastis hingga Rp100 ribu/kg," ujarnya.

Baca Juga: Gorontalo Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 5,1

Olin menjelaskan jika stok cabai rawit di Gorontalo semakin berkurang, sedangkan permintaan dari warga lokal makin bertambah.

Sementara itu, sejumlah pedagang bumbu di Kecamatan Sipatana mengaku banyak stok cabai Gorontalo yang dikirim keluar daerah, terutama Sulawesi Utara.

Mereka mengaku, harga cabai yang mahal banyak dikeluhkan oleh pembeli, namun tidak dapat berbuat banyak karena harga dari pemasok yang tinggi.

"Kondisi cuaca yang ekstrim juga turut mempengaruhi pasokan stok cabai dari petani," ujar Leni, pedagang lainnya.

Sementara itu, salah seorang warga mengaku prihatin dengan kenaikan harga bahan pokok di dapur itu, karena turut mempengaruhi kondisi ekonomi keluarganya.

Baca Juga: Petani di Lembang Biarkan Cabai Rawit Membusuk di Pohon saat Harganya Meroket

"Biasanya kalau cabai harga murah kami membeli hingga dua liter untuk sepekan, tapi sekarang harus dibatasi karena harganya sudah mencapai Rp100 ribu/Kg," ujar pembeli ini.

Harapan dari ibu dua anak ini, pemerintah melakukan intervensi harga cabai di pasar, karena menjelang akhir tahun banyak kebutuhan yang dipakai. (Antara)

Load More