SuaraSulsel.id - Yasir Machmud selaku tokoh pemuda asal Kabupaten Bone mengecam aksi kekerasan. Dilanjutkan dengan narasi-narasi perang antar daerah atau kelompok di Sulawesi Selatan.
Yasir Machmud meminta masyarakat tidak membesar-besarkan tindakan kriminal. Tanpa ada fakta terkait perkara yang sebenarnya.
Apalagi berita tersebut diikutkan dengan informasi akan ada razia kendaraan dengan nomor polisi asal Bone atau Luwu.
Yasir Machmud mengatakan, Bone dan Luwu dalam lintas sejarah bangsa ini adalah dua kerajaan besar yang cukup disegani di masa penjajahan.
Sejarah dibalik eksistensi keduanya juga terjalin dengan baik selama ini. Orang Bone dan Luwu berdamai dan menyatu sejak dahulu kala, bahkan pernah berikrar untuk menyatakan persaudaraan dan kutukan bagi yang melanggar perjanjian tersebut.
Menurut mantan penasihat Organda Kabupaten Bone ini, peristiwa yang terjadi pada Minggu dini hari, diharapkan tidak direspons berlebihan oleh masyarakat.
Jangan sampai terprovokasi dengan isu yang berkembang. Apalagi, masalah ini sudah ditangani aparat kepolisian dan upaya perdamaian sudah dilakukan.
Untuk menunjukkan eksistensi pemuda dan mahasiswa di tengah masyarakat, maka fungsi moral force dan agent of change harus dikedepankan. Pemuda dan mahasiswa adalah generasi yang akan memimpin bangsa ini kelak.
Mempertontonkan perkelahian antar kelompok mahasiswa apalagi membawa nama daerah adalah perilaku yang menyesatkan dan akan merugikan nama daerah.
Baca Juga: Warga Lapor Aktivitas Pembalakan Liar di Kabupaten Luwu Timur ke Presiden Jokowi
Selaku penasehat LAMAKKAWA (senjata pusaka kerajaan Bone), Yasir Machmud berpesan kepada mahasiswa untuk lebih banyak belajar dan mengisi waktunya dengan kegiatan yang positif. Bahkan kalau ada orang atau komunitas yang berprestasi Yasir siap membantu untuk mengarahkannya untuk menjadi berguna bagi orang banyak.
"Orang tua banting tulang di kampung untuk biaya kuliah dan hidup kita di Makassar, tentu mengharapkan anaknya tidak terlibat dalam perkelahian dan perang fisik yang akan melukai dirinya dan hati orang tua. Perang ide dan gagasan dalam merefleksikan personality dan organisasi adalah jalan terbaik, dan orang tua akan terharu bangga serta senang mendengar anaknya yang meninggalkan kampung halaman untuk belajar di Makassar menjadi cerita baik di kampungnya,".
"Mariki sama-sama jaga nama kampung halamanta dengan prestasi dan tetap menjaga kondusifitas Kota Makassar," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan